Arab Saudi Tak Akan Akui Israel sampai Palestina Merdeka dan Yerusalem Timur Jadi Ibu Kota
Tanggal: 19 Sep 2024 17:23 wib.
Arab Saudi dengan tegas mengutuk tindakan pendudukan yang dilakukan oleh Israel dan menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah mengakui Israel selama negara Palestina belum berdiri. Penegasan ini disampaikan oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sebagai respons terhadap terus berlanjutnya tindakan invasi Israel dan perluasan perang yang dilakukan di wilayah Lebanon.
Dalam pidato tahunannya di hadapan Dewan Syura, Mohammed bin Salman menegaskan komitmen Arab Saudi dalam mendukung pendirian negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Dia juga menyampaikan bahwa Kerajaan Arab Saudi tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa adanya pengakuan terhadap Palestina.
Saat ini, Arab Saudi memberikan apresiasi kepada negara-negara yang telah mengakui keberadaan negara Palestina sebagai wujud dari legitimasi internasional. Mohammed bin Salman juga berharap agar negara-negara lain yang belum melakukannya untuk ikut mengambil langkah serupa.
Pada tahun lalu, Arab Saudi hampir menormalisasi hubungannya dengan Israel dengan dukungan dari Amerika Serikat. Namun, pecahnya kekerasan pada bulan Oktober antara Israel dan Hamas memaksa Riyadh untuk menghentikan rencana tersebut.
Pada awal tahun ini, sebuah sumber yang dekat dengan pejabat Saudi mengonfirmasi bahwa pembicaraan normalisasi hubungan dengan Israel akan mengalami penundaan. Hal ini disebabkan oleh upaya Kerajaan Arab Saudi untuk mendapatkan pakta pertahanan dari Amerika Serikat sebagai bagian dari setiap kesepakatan potensial.
Arab Saudi telah lama menjadi salah satu negara yang secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian konflik yang berkelanjutan di Timur Tengah. Sikap KSAr ini tercermin dalam sikap keras mereka terhadap tindakan pendudukan Israel dan penolakan untuk mengakui keberadaan Israel sebelum tercapainya kemerdekaan Palestina.
Dampak dari penolakan Arab Saudi terhadap pengakuan terhadap Israel sampai Palestina merdeka juga dapat dirasakan dalam konteks diplomasi internasional. Penolakan ini menjadi faktor penting dalam menentukan sikap negara-negara lain terhadap Israel dan Palestina.
Sebuah laporan terbaru oleh lembaga riset internasional juga menunjukkan bahwa penolakan Arab Saudi terhadap pengakuan terhadap Israel telah mempengaruhi posisi negara-negara lain. Beberapa negara juga mengikuti langkah Arab Saudi dalam mengekspresikan ketidaksetujuan mereka terhadap pendudukan Israel serta mendesak untuk penyelesaian konflik yang adil dan berkelanjutan.
Selain itu, penolakan Arab Saudi juga memberikan dorongan kepada gerakan solidaritas internasional untuk membantu Palestina. Bantuan yang diberikan termasuk dalam bidang kemanusiaan, ekonomi, dan politik untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina demi kemerdekaan dan keadilan di wilayah mereka.
Keputusan Arab Saudi untuk tidak mengakui Israel tanpa terlebih dahulu tercapainya kemerdekaan Palestina juga menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi komitmen negara-negara lain terhadap perdamaian di Timur Tengah. Tindakan ini menunjukkan bahwa Arab Saudi tetap konsisten dengan prinsip-prinsip perdamaian dan keadilan di kawasan tersebut.
Meskipun terdapat tekanan dari berbagai pihak untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, Arab Saudi tetap teguh dalam sikapnya untuk memastikan bahwa kemerdekaan Palestina dan kota suci Yerusalem menjadi ibu kota yang diakui. Hal ini menjadi cerminan dari komitmen Arab Saudi dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah secara damai dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, Arab Saudi juga terus memperjuangkan kebijakan luar negerinya yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan kedaulatan negara-negara di wilayah tersebut. Dukungan mereka terhadap kemerdekaan Palestina juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi negara tersebut dalam memperjuangkan perdamaian global.
Melalui sikapnya yang konsisten terhadap konflik Israel-Palestina, Arab Saudi juga mampu memperoleh dukungan luas dari masyarakat internasional. Berbagai organisasi dan individu, baik di tingkat regional maupun global, turut mengapresiasi langkah Arab Saudi dalam mendukung kemerdekaan Palestina serta menolak pendudukan Israel.
Dalam menjalin hubungan luar negeri, Arab Saudi juga terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain untuk memperjuangkan perdamaian di Timur Tengah. Langkah ini menjadi bukti komitmen Arab Saudi dalam mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan terhadap konflik yang telah berlangsung puluhan tahun tersebut.