Arab Saudi Membantah Izinkan Israel Serang Yaman Lewat Ruang Udara Riyadh
Tanggal: 23 Jul 2024 21:25 wib.
Pemerintah Arab Saudi menampik klaim yang menyebutkan bahwa mereka telah memberi izin kepada Israel untuk menggunakan wilayah udara Riyadh guna melancarkan serangan ke kota Hodeidah, Yaman. Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi, tegas menyatakan bahwa Kerajaan tidak terlibat ataupun memberi izin kepada pihak manapun untuk menggunakan wilayah udara Saudi.
Menurut keterangan yang dikutip dari Saudi Press Agency (SPA) pada Minggu (21/7), Al-Maliki menegaskan bahwa Kerajaan Arab Saudi tidak terlibat dalam serangan yang ditujukan ke Hodeidah, serta tidak akan membiarkan entitas manapun melanggar wilayah udaranya. Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengungkapkan keprihatinannya terkait serangan di Hodeidah yang menyebabkan tewasnya enam orang. Mereka menyebut bahwa serangan tersebut hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan dan mengancam upaya perdamaian di Jalur Gaza, Palestina.
Kementerian Luar Negeri Saudi mendesak semua pihak untuk menahan diri serta meminta komunitas internasional dan pihak-pihak yang berpengaruh untuk bertanggung jawab dalam upaya mengakhiri konflik di kawasan tersebut. Mereka juga menegaskan bahwa Kerajaan Arab Saudi terus berupaya untuk mengakhiri perang di Gaza serta mendukung upaya perdamaian di Yaman guna melindungi rakyat dari penderitaan lebih lanjut serta mencapai keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa mereka telah memberitahukan Saudi mengenai rencana untuk melakukan serangan ke Hodeidah, Yaman melalui wilayah udara Riyadh. Namun, Riyadh membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak memberi izin kepada Israel untuk menggunakan wilayah udaranya guna melancarkan serangan ke Yaman.
Koordinasi yang dilaporkan oleh surat kabar Ibrani, Yedioth Ahronoth, antara tentara Israel dan Saudi dalam merencanakan serangan ke Yaman juga ditepis oleh pihak Saudi. Mereka menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. Meskipun demikian, Israel melakukan serangan udara ke depot bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeidah pada Sabtu (20/7), yang menyebabkan kebakaran besar dan memadamkan seluruh wilayah Hodeidah.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menjelaskan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk memberi pesan kepada pihak Houthi, yang sehari sebelumnya telah melakukan serangan drone ke ibu kota Tel Aviv, Israel. Penyerangan ini menyebabkan satu warga Israel tewas dan puluhan lainnya terluka. Sebagai tanggapan, Houthi mengumumkan bahwa mereka tengah mempersiapkan serangan besar-besaran serta tidak akan menahan diri dalam merespons serangan brutal Israel.