Arab Saudi Jamin Keselamatan Fans LGBT di Piala Dunia 2034
Tanggal: 22 Des 2024 17:26 wib.
FIFA telah mengumumkan bahwa Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, sekaligus mengonfirmasi bahwa Maroko, Spanyol, dan Portugal akan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030. Keputusan ini memicu kontroversi terkait hak asasi manusia, terutama terkait perlindungan bagi fans LGBT yang akan datang ke Arab Saudi.
Football Association (FA) Inggris merupakan salah satu pihak yang mengungkapkan kekhawatiran terkait keputusan tersebut. Mereka memperhatikan isu hak asasi manusia khususnya terkait perlindungan bagi fans LGBT yang dikhawatirkan akan mengalami diskriminasi di Arab Saudi.
Namun, Federasi Sepak Bola Inggris mengklaim bahwa mereka telah menerima jaminan dari Arab Saudi bahwa fans LGBTQ akan aman dan diterima di Piala Dunia 2034.
Penganugerahan Piala Dunia kepada Arab Saudi seakan membuat isu hak asasi manusia kembali menjadi perbincangan utama, mirip dengan situasi yang terjadi dua tahun lalu ketika turnamen tersebut digelar di Qatar. Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam sambutannya pada kongres menyampaikan bahwa FIFA adalah organisasi yang inklusif dan non-diskriminatif.
Namun demikian, ketegasan dari pihak Arab Saudi untuk menjamin keselamatan dan penerimaan bagi semua penggemar, termasuk fans LGBT, tetap menjadi fokus utama. Federasi Sepak Bola Inggris telah melakukan pertemuan dengan perwakilan sepak bola Arab Saudi untuk merincikan tawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia. Mereka meminta komitmen dari Arab Saudi untuk memastikan semua penggemar, termasuk LGBTQ+, aman dan diterima di Piala Dunia 2034.
Arab Saudi meyakinkan pihak Inggris bahwa mereka berkomitmen penuh untuk memberikan lingkungan yang aman dan diterima bagi semua penggemar sepakbola. Mereka memahami bahwa sepakbola adalah olahraga global yang seharusnya dinikmati oleh semua kalangan, tanpa memandang perbedaan agama, budaya, atau orientasi seksual.
Menjadi tuan rumah Piala Dunia dianggap sebagai kesempatan untuk membawa perubahan positif. Federasi Sepak Bola Inggris menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan FIFA dan UEFA untuk memastikan komitmen terhadap hak asasi manusia terpenuhi.
Hal ini menunjukkan bahwa merekaberupaya untuk memastikan acara olahraga sebesar Piala Dunia sepakbola dapat menjadi wahana inklusi dan persatuan di tengah masyarakat global.
Dalam konteks ini, Arab Saudi tentu diharapkan dapat memenuhi janjinya dan memberikan pengalaman yang aman dan inklusif bagi semua penggemar sepakbola, tanpa terkecuali. Hal ini tentu akan membawa dampak positif bagi citra dan reputasi negara tersebut di mata dunia, juga menjadi contoh pendekatan yang dapat diadopsi oleh negara-negara lain yang menjadi tuan rumah acara olahraga besar.
Keselamatan dan penerimaan bagi fans LGBT di Piala Dunia 2034 menjadi salah satu indikator bagi Arab Saudi untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap hak asasi manusia dan inklusi. Diharapkan bahwa dalam persiapannya sebagai tuan rumah, Arab Saudi dapat berperan sebagai pelopor dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang apapun.
Dari perspektif yang lebih luas, kebijakan dan langkah-langkah konkret yang diambil oleh Arab Saudi untuk menjaga keselamatan dan penerimaan bagi fans LGBT di Piala Dunia 2034 akan menjadi perhatian internasional.
Hal ini dapat membantu membuka pintu bagi perubahan positif dalam hal perlindungan hak asasi manusia di negara tersebut, sekaligus memberikan inspirasi bagi negara-negara lain untuk mengikuti jejak yang sama dalam upaya memperluas ruang lingkup keadilan dan kesetaraan.