Sumber foto: google

Arab Saudi dan Yordania Blak-blakan Akui Bela Israel Ketimbang Iran

Tanggal: 25 Apr 2024 12:29 wib.
Arab Saudi secara terbuka mengakui keterlibatannya dalam membantu koalisi militer regional yang baru dibentuk dalam membela Israel dari serangan Iran. Pernyataan tersebut merujuk pada laporan KAN News yang merinci partisipasi Arab Saudi dalam operasi pertahanan militer gabungan, yang berhasil menggagalkan serangan Iran terhadap Israel.

Arab Saudi, yang dipimpin oleh Raja Salman, telah menunjukkan semangat untuk memperbaiki hubungan dengan Israel, bahkan meskipun belum melakukan normalisasi formal seperti yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan. Sikap ini menjadi semakin jelas ketika Arab Saudi mulai memperlihatkan tanda-tanda ingin memperbaiki hubungan dengan Israel dengan mendukung rencana perdamaian di Timur Tengah yang diusung oleh AS dan Israel.

Sementara itu, Yordania, negara yang berbatasan langsung dengan Israel, juga tidak ragu dalam mengungkapkan sikapnya terhadap hubungan dengan Israel. Raja Abdullah II dari Yordania secara terbuka telah menyatakan keterbukaan untuk memperbaiki hubungan dengan Israel, bahkan sebelum normalisasi hubungan dengan Israel oleh negara-negara lain di wilayah tersebut.

Menurut laporan tersebut, 99 persen drone dan rudal Iran dicegat dan dinetralisir sebelum mencapai target yang diinginkan. Khususnya, banyak dari proyektil musuh ini telah melintasi wilayah udara Yordania dan Saudi dalam perjalanan menuju Israel. Meskipun Yordania telah secara terbuka mengungkapkan perannya dalam manuver pertahanan tersebut, pengakuan Arab Saudi datang dalam bentuk ringkasan di situs resminya, mengutip wawasan dari sumber di keluarga kerajaan Saudi.

Selain itu, kedekatan Arab Saudi dan Yordania dengan Israel juga merupakan bagian dari strategi geopolitik mereka dalam menghadapi ketegangan di Timur Tengah. Dalam menghadapi Iran yang semakin agresif, Arab Saudi dan Yordania mencari sekutu baru dan memperkuat aliansi mereka dengan Israel, yang juga dilihat sebagai sekutu yang dapat membantu mereka menghadapi ancaman Iran.

Pendekatan ini mendapat sambutan positif dari pihak Israel, yang melihat adanya kesempatan untuk memperdalam kerjasama dalam berbagai bidang dengan Arab Saudi dan Yordania. Hal ini terutama terlihat dalam bidang keamanan dan ekonomi, di mana Israel melihat hubungan dengan Arab Saudi dan Yordania sebagai peluang untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.

Namun, sikap blak-blakan Arab Saudi dan Yordania ini juga menuai kritik dari sebagian kalangan di Timur Tengah, terutama dari kelompok-kelompok yang menentang keberadaan Israel. Namun, kedua negara ini tetap gigih dalam pendekatan mereka terhadap Israel, karena mereka melihat hubungan yang lebih dekat dengan Israel sebagai langkah yang sejalan dengan kepentingan keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.

Dengan sikap blak-blakan dalam mengakui hubungan dekat mereka dengan Israel, Arab Saudi dan Yordania telah menunjukkan kepemimpinan yang berani dalam menghadapi dinamika politik di Timur Tengah. Sementara sikap ini memunculkan perdebatan dan kontroversi, namun bagi kedua negara tersebut, mempertahankan keamanan dan stabilitas wilayah menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks di wilayah tersebut. Semua ini menunjukkan bahwa Timur Tengah terus mengalami transformasi politik yang signifikan, dan hubungan antarnegara di wilayah tersebut akan terus menjadi sorotan utama dalam dinamika politik global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved