Anjing Mungkin Tidak Bisa Memprediksi Gempa Bumi, Ini Kata Para Ilmuwan

Tanggal: 23 Apr 2018 21:09 wib.
Telah disarankan bahwa anjing, kucing, dan hewan lain dapat mengantisipasi atau memprediksi gempa bumi. Untuk pertama kalinya, para peneliti telah menerapkan analisis ilmiah menyeluruh untuk menyelidiki klaim tersebut.

Para ilmuwan menentukan bukti untuk klaim seperti itu kurang. Anjing Anda mungkin tidak dapat memprediksi gempa bumi.

Peneliti menganalisis 729 laporan perilaku hewan yang tidak normal sebelum 160 gempa bumi yang berbeda. Dengan demikian, para ilmuwan mengidentifikasi serangkaian masalah yang membuat laporan tidak dapat diandalkan.

Mayoritas laporan, para ilmuwan menemukan, gagal mendasarkan hubungan antara perilaku dan gempa bumi pada parameter yang jelas, seperti jarak dari pusat gempa atau gempa bumi. Laporan juga gagal untuk menjelaskan perilaku serupa yang tidak diikuti oleh gempa bumi.

Peneliti menentukan sebagian besar laporan tidak ilmiah dan anekdotal. Mereka menerbitkan kesimpulan mereka minggu ini dalam Buletin Masyarakat Seismologi Amerika.

"Banyak makalah kajian tentang potensi hewan sebagai prekursor gempa, tetapi sejauh pengetahuan kami, ini adalah pertama kalinya pendekatan statistik digunakan untuk mengevaluasi data," Heiko Woith, seorang ilmuwan di GFZ German Research Center. untuk Geosciences, mengatakan dalam rilis berita.

729 laporan termasuk pengamatan perilaku hewan yang terjadi beberapa bulan sebelum gempa bumi dan hanya beberapa detik sebelumnya. Laporan-laporan itu juga termasuk pengamatan yang dicatat dari sejauh beberapa ratus mil dari pusat gempa sampai sedekat beberapa mil. Semua kecuali 14 laporan melibatkan hanya satu pengamatan.

Sifat tidak ilmiah dari laporan membuat hampir tidak mungkin untuk menentukan apakah perilaku hewan yang tidak biasa adalah prediksi atau kebetulan.

Ketika peneliti melakukan analisis statistik dari laporan, termasuk analisis data yang terkait dengan waktu dan lokasi masing-masing laporan, mereka menemukan korelasi antara laporan perilaku abnormal dan foreshocks, gemuruh yang melanjutkan acara seismik utama.

Korelasi menunjukkan setidaknya beberapa laporan perilaku hewan yang tidak biasa melibatkan respons hewan terhadap fenomena fisik.

"Hewan-hewan itu mungkin merasakan gelombang seismik - itu bisa P, S atau gelombang permukaan - yang dihasilkan oleh foreshocks," kata Woith. "Pilihan lain bisa menjadi efek sekunder yang dipicu oleh foreshocks, seperti perubahan air tanah atau pelepasan gas dari tanah yang mungkin dirasakan oleh hewan."

Untuk benar-benar menentukan apakah hewan dapat memprediksi gempa bumi, peneliti memerlukan pengamatan jangka panjang, selain definisi kuantitatif "perilaku tidak biasa atau tidak normal" dan penjelasan fisik untuk pergeseran perilaku.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved