Sumber foto: iStock

Ancaman Perang di Laut China Selatan: Apa yang Membuat RI Terseret?

Tanggal: 25 Jun 2024 12:22 wib.
Situasi di Laut Cina Selatan semakin memanas dan menimbulkan kekhawatiran yang mendalam, terutama bagi negara-negara di wilayah tersebut. Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Kritenbrink, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tindakan China yang semakin mengganggu stabilitas di jalur perairan yang disengketakan. Hal ini telah menimbulkan potensi ancaman perang di kawasan tersebut. Lalu, bagaimana RI akan terlibat dalam konflik ini? Mari kita telaah lebih lanjut.

Menurut Kritenbrink, perilaku agresif China baru-baru ini di sekitar Second Thomas Shoal yang berhadapan dengan Filipina adalah tidak bertanggung jawab dan sangat mengganggu stabilitas. AS telah menegaskan dukungannya terhadap sekutunya, Filipina, dalam menghadapi tindakan China tersebut dan menjelaskan secara tegas kepada Beijing mengenai kewajiban perjanjian pertahanan bersama dengan Filipina.

Meskipun Filipina telah menuduh Tiongkok secara agresif mengganggu misi pasokan di Laut Cina Selatan, Kementerian Luar Negeri Tiongkok membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa tindakan yang mereka ambil adalah sah, profesional, dan tidak tercela. Perseteruan ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Laut Cina Selatan, yang telah lama menjadi pusat sengketa antara China dengan beberapa negara tetangga, termasuk Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Klaim China atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang merupakan jalur perdagangan kapal dengan nilai puluhan triliun dolar, telah menimbulkan kekhawatiran serius bagi negara-negara di kawasan tersebut. Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag pada tahun 2016 bahkan menyatakan bahwa klaim Tiongkok tidak memiliki dasar hukum, namun Beijing menolak keputusan tersebut, menegaskan klaimnya atas wilayah tersebut.

Vietnam, salah satu negara yang juga turut terlibat dalam sengketa Laut Cina Selatan, telah memperkuat hubungannya dengan Amerika Serikat, menjadikan mereka mitra strategis yang komprehensif. Peningkatan hubungan ini dilakukan pada kunjungan Presiden Joe Biden ke Hanoi pada bulan September tahun lalu. Kritenbrink menegaskan pentingnya kemitraan AS-Vietnam dan memastikan bahwa semua perjanjian yang dicapai dilaksanakan dengan baik.

Bagaimana posisi Indonesia dalam menghadapi ketegangan di Laut Cina Selatan? Indonesia memiliki kepentingan strategis di kawasan tersebut dan telah mengambil langkah-langkah diplomasi untuk menyelesaikan sengketa tersebut secara damai. Sebagai negara maritim, Indonesia juga memiliki kepentingan kuat dalam menjaga kestabilan dan keamanan di Laut Cina Selatan, yang menjadi jalur strategis bagi perdagangan internasional.

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah secara konsisten mendorong dialog dan kerja sama antar negara yang terlibat, dengan menganut prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk konvensi PBB tentang Hukum Laut. Indonesia juga memiliki peran penting dalam ASEAN, yang telah mendukung proses negosiasi antara Tiongkok dan negara-negara lainnya untuk menyelesaikan sengketa wilayah secara damai.

Dalam menghadapi ketegangan di Laut Cina Selatan, Indonesia perlu terus memperkuat kerja sama regional dan internasional, serta aktif memainkan peran diplomatik untuk menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan tersebut. Indonesia juga dapat memanfaatkan posisinya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk memperjuangkan penyelesaian sengketa tersebut secara damai dan berkeadilan.

Di tengah ketegangan yang semakin meningkat di Laut Cina Selatan, Indonesia mesti bersikap waspada dan terus memantau perkembangan situasi. Diplomasi yang aktif dan prinsip-prinsip hukum internasional akan menjadi kunci dalam menyelesaikan sengketa wilayah ini tanpa memicu konflik yang lebih besar. Dalam situasi yang semakin kompleks ini, Indonesia harus tetap berkomitmen pada perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan Laut Cina Selatan. Hal ini menjadi tantangan serius bagi kebijakan luar negeri Indonesia dalam menghadapi ancaman perang di kawasan yang sangat strategis ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved