Sumber foto: Dimitar DILKOFF / AFP

Anak-anak Gaza Ucapkan Terima Kasih kepada Mahasiswa AS

Tanggal: 30 Apr 2024 05:31 wib.
Puluhan pelajar dan anak-anak Palestina mengekspresikan rasa terima kasih mereka terhadap dukungan yang diberikan oleh mahasiswa di berbagai kampus di Amerika Serikat dalam beberapa minggu terakhir. Kehadiran mereka terasa kuat ketika mereka berkumpul dan menunjukkan solidaritasnya dalam demonstrasi di Gaza selatan pada Minggu (28/4).

Dalam video yang diambil di kamp pengungsi Shaboura di Rafah, anak-anak memegang spanduk bertuliskan pesan: "Mahasiswa Columbia University, teruslah mendukung kami" dan "Melanggar hak kami atas pendidikan dan kehidupan adalah kejahatan perang."

Para siswa berkumpul di sekitar tenda darurat dekat sekolah yang sekarang berfungsi sebagai tempat penampungan bagi warga Palestina. Mereka terlihat melukis pesan-pesan ucapan terima kasih pada kain tenda.

“Terima kasih kepada para pelajar yang menunjukkan solidaritas dengan Gaza. Pesan Anda telah sampai," demikian salah satu pesan yang tertulis.

Seorang mahasiswa pengungsi dari Beit Hanoun di Gaza Utara, Takfeer Abu-Yousuf, merasa penting untuk mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa di AS yang telah mendukung Palestina dengan rasa kemanusiaan.

"Kami menyampaikan pesan terima kasih ini di tenda kami, tenda yang tidak melindungi kami dari panas maupun dingin. Setidaknya yang dapat kami lakukan adalah berterima kasih kepada mereka. Kami tidak dapat menuliskan pesan terima kasih ini di dinding rumah kami karena kami tidak memiliki rumah. Rumah-rumah kami telah dihancurkan, termasuk anak-anak, orang tua, dan wanita-wanita kami," ujarnya kepada CNN.

Seorang remaja berusia delapan belas tahun, Rana Al-Taher, menunjuk sekolah di kamp tersebut sembari mengatakan bahwa apa yang seharusnya merupakan tempat belajar kini telah menjadi tempat berlindung.

"Itu artinya kami kehilangan kesempatan untuk belajar. Kami telah kehilangan satu-satunya harapan kami di Gaza, dan kami mendambakannya kembali. Kami hadir di sini untuk meminta hak kami kembali. Kami berhak mendapatkannya kembali, itulah sebabnya kami ada di sini," ungkapnya.

Menurut PBB, setidaknya telah terjadi lebih dari 200 serangan langsung terhadap sekolah di Gaza sejak pemboman oleh Israel dimulai.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan bahwa selama hampir enam bulan tidak ada aktivitas pendidikan yang berlangsung di Gaza.

Para ahli PBB dalam laporan terbarunya mengecam penghancuran sistemik terhadap sistem pendidikan di Gaza.

"Serangan yang terus-menerus dan tidak berperasaan terhadap infrastruktur pendidikan di Gaza memiliki dampak jangka panjang yang merusak terhadap hak-hak dasar masyarakat untuk belajar dan berekspresi bebas, sehingga merampas masa depan generasi Palestina berikutnya," kata para ahli.

Mahasiswa tahun pertama, Bayan Al-Fiqhi, menyatakan bahwa dirinya belum dapat menghadiri kuliah di universitasnya di Kairo sejak perang di Gaza dimulai. Dia juga sangat mengapresiasi aksi protes solidaritas yang dilakukan oleh mahasiswa di AS untuk Palestina.

"Kami berharap mereka menambah tekanan pada Israel dan AS untuk menghentikan pertumpahan darah yang sedang terjadi di Jalur Gaza dan mencegah invasi ke Rafah," tambahnya.

Nowar Diab (21) juga merasa sedih atas dampak pemboman yang dilakukan oleh Israel di Gaza terhadap aktivitas akademisnya.

"Saya seharusnya lulus tahun ini. Saya belajar sastra Inggris dan Prancis di Universitas Al-Azhar, namun universitas itu dibombardir. Perang ini menjadi penghalang antara saya dan impian serta awal karier saya," ujarnya.

"Hari ini saya berdiri di sini untuk menyampaikan kepada seluruh dunia bahwa kami, mahasiswa di Gaza, mengalami kesakitan dan penderitaan setiap hari," tambahnya.

Diab menekankan bahwa meskipun perang yang dilakukan oleh Israel terbilang sangat brutal, namun ketangguhan dan tekad para mahasiswa di Gaza tetap terlihat jelas bagi mata dunia.

Dukungan dari mahasiswa di AS tentu sangat berarti bagi anak-anak dan pelajar Palestina. Dorongan moral dan aksi solidaritas yang mereka berikan dapat menjadi pendorong semangat bagi mereka di tengah situasi yang sulit dan terbatas. Semoga saja, dengan dukungan yang terus mengalir, masa depan cerah dan harapan kembali bisa diperjuangkan oleh generasi muda Palestina. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved