Al-Qassam: Israel Mengabaikan Komitmen Gencatan Senjata
Tanggal: 8 Mar 2025 14:57 wib.
Brigade Al-Qassam, sayap militer organisasi Hamas, secara tegas menuduh pemerintah Israel sedang berusaha untuk menghindari tanggung jawabnya terkait kesepakatan gencatan senjata yang berlaku di Jalur Gaza. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui siaran televisi yang dikutip oleh Anadolu pada hari Jumat, juru bicara Al-Qassam, Abu Ubaida, menyatakan bahwa satu-satunya jalan untuk mencapai stabilitas di kawasan ini adalah dengan memaksa Israel untuk mematuhi persyaratan gencatan senjata yang telah mereka sepakati bersama.
Abu Ubaida juga menyoroti bahwa pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, lebih mengutamakan kepentingan politiknya dibandingkan dengan keselamatan dan nasib para sandera yang saat ini berada dalam situasi tegang. “Kami melihat tindakan dan sikap yang ditunjukkan oleh Netanyahu sebagai refleksi dari ambisi politiknya, yang tampaknya mengesampingkan kehidupan mereka yang terjebak dalam situasi ini,” tegasnya.
Dia mencatat bahwa faksi-faksi Palestina telah berusaha untuk menghormati kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari lalu, termasuk dalam hal pertukaran tahanan yang diharapkan dapat mengurangi ketegangan. “Apa pun yang tidak berhasil dicapai Israel selama perang tidak akan bisa diraih melalui ancaman atau penipuan,” imbuh Ubaida, menegaskan posisi dan komitmen pihaknya dalam menghadapi situasi ini.
Dalam konteks ini, Ubaida menegaskan bahwa pasukan Al-Qassam memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan balasan terhadap Israel jika ketegangan dan konflik terus berlanjut. Dia menambahkan bahwa ancaman yang dikeluarkan oleh pihak Israel justru dianggap sebagai tanda kelemahan dan kehinaan. Dengan kata lain, mereka melihat tindakan tersebut bukan sebagai bentuk kekuatan, tetapi lebih sebagai refleksi dari ketidakpastian dan ketidakberdayaan yang dihadapi oleh Israel saat ini dalam menghadapi serangan dari militan Palestina.