Sumber foto: google

9.500 Karyawan Disneyland Ancam Mogok Demi Tuntutan Kenaikan Gaji

Tanggal: 21 Jul 2024 20:53 wib.
Sebanyak 9.500 karyawan Disneyland telah mengancam untuk melakukan mogok kerja sebagai protes terhadap tingkat gaji yang rendah. Mereka menuntut kenaikan gaji sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kondisi mereka. Sebagai contoh, Cyn Carranza, seorang pekerja di Disneyland, mengungkapkan bahwa ia hanya dibayar US$20 atau sekitar Rp323 ribu per jam kerja.

Menurut Carranza, jumlah gaji yang diterimanya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ia bahkan pernah tinggal di mobil sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke penginapan karena tidak mampu menyewa apartemen atau tempat tinggal lain.

Ancaman mogok kerja ini berasal dari karyawan Disneyland Park, namun masih terdapat dua pertemuan antara serikat pekerja dan pihak manajemen Disneyland yang dijadwalkan pada tanggal 22 Juli 2024 dan 23 Juli 2024.

Di sisi lain, sekitar 4.500 karyawan lainnya juga berencana untuk terlibat dalam proses negosiasi, meskipun mereka belum memutuskan apakah akan ikut serta dalam mogok kerja. Karyawan-karyawan ini tersebar di berbagai lini bisnis Disneyland termasuk di hotel dan Disney California Adventure.

Jessica Good, Juru Bicara Disneyland Resort, menegaskan bahwa proses negosiasi masih akan berlanjut pada awal pekan mendatang. Pihak manajemen Disneyland berharap agar para pekerja mau melanjutkan diskusi tersebut.

Good menyatakan, "Kami sangat menghargai peran penting yang dimainkan oleh para karyawan Disneyland dalam menciptakan pengalaman yang berkesan bagi para tamu. Dan kami tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan yang berfokus pada kebutuhan utama para karyawan, sekaligus menjadikan Disneyland Resort sebagai ajang pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja."

Ancaman mogok kerja ini menjadi sorotan utama karena menyoroti permasalahan upah yang dihadapi oleh banyak pekerja di industri hiburan. Kegiatan mogok kerja ini menjadi salah satu langkah yang cukup efektif dalam menarik perhatian publik serta mendorong pihak manajemen untuk merespons tuntutan pekerja.

Para karyawan Disneyland memperjuangkan hak-hak mereka sebagai buruh, yang seharusnya mendapatkan upah yang layak sesuai dengan ketenaran dan keuntungan perusahaan. Selain itu, peristiwa ini juga memunculkan isu-isu mengenai kesenjangan ekonomi dan ketidaksetaraan dalam pembagian keuntungan perusahaan di tengah kondisi ekonomi global.

Ketika melihat kasus ini dari perspektif lebih luas, tindakan mogok kerja pekerja Disneyland dapat membuka ruang penting untuk diskusi mengenai sistem upah dan perlindungan tenaga kerja dalam industri hiburan. Dengan jumlah karyawan yang terlibat mencapai 9.500 orang, aksi mogok kerja ini menjadi sebuah peringatan serius bagi pihak manajemen Disneyland dan perusahaan-perusahaan sejenis untuk mempertimbangkan kembali kebijakan upah dan kondisi kerja yang adil bagi para pekerja.

Sebagai perusahaan yang dikenal dengan nilai-nilai kekeluargaan dan keadilan sosial, Disneyland seharusnya memastikan bahwa para karyawan mendapatkan upah yang memadai untuk kehidupan yang layak dan kesejahteraan mereka. Dengan demikian, negosiasi yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan solusi yang bertujuan untuk meningkatkan standar upah karyawan sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

Dari sisi manajemen, beban upah yang lebih tinggi dapat menjadi dilema tersendiri terutama dalam industri hiburan yang memiliki keuntungan yang fluktuatif. Namun, perusahaan juga perlu mempertimbangkan bahwa penghargaan kepada para karyawan merupakan investasi jangka panjang yang dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas layanan dan kesinambungan perusahaan di masa depan.

Tidak hanya itu, perhatian terhadap kondisi sosial dan ekonomi para pekerja juga akan membantu Disneyland mempertahankan citra perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan pegawai. Dengan demikian, upaya perbaikan dalam hal upah dan kondisi kerja akan memberikan dampak positif baik bagi karyawan maupun perusahaan tersebut.

Perjuangan 9.500 karyawan Disneyland ini juga mencerminkan dinamika tenaga kerja di industri hiburan yang saat ini tengah mengalami perubahan signifikan. Adanya tuntutan kenaikan gaji ini merupakan tanda bahwa kesadaran akan hak-hak pekerja semakin meningkat dan tidak lagi diabaikan.

Jika tuntutan ini tidak ditanggapi secara serius oleh pihak manajemen, maka ini dapat menimbulkan ketidakstabilan dalam industri hiburan secara keseluruhan. Keberhasilan dalam mengatasi tuntutan gaji ini akan memberikan contoh positif bagi perusahaan-perusahaan lain di industri hiburan untuk lebih memperhatikan hak-hak para pekerja.

Oleh karena itu, pihak manajemen Disneyland perlu mengambil tindakan yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam menanggapi tuntutan kenaikan gaji dari para karyawan. Penyelesaian yang adil dan berkelanjutan perlu dicapai demi menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved