5 Negara dengan Kartel Narkoba Paling Brutal di Dunia
Tanggal: 18 Jun 2024 16:29 wib.
Kartel narkoba dikenal dengan tindakan keji dan brutal terhadap masyarakat yang tinggal di dekat wilayahnya. Sebagian besar dari mereka bahkan mempunyai struktur organisasi yang bercabang hingga berbagai negara. Kartel-kartel tersebut membangun sebuah kerajaan pengedaran narkoba yang bisa mengelabui kepentingan politik di suatu negara.
1. El Salvador
Situasi kartel narkoba di El Salvador telah menimbulkan ketakutan dan kekacauan di negara ini. Ribuan warga setempat telah menjadi korban kebrutalan dari kartel narkoba. Menurut laporan dari Reuters, lebih dari 75.000 anggota kartel narkoba di El Salvador telah diburu oleh pihak berwenang. Bahkan, negara itu sempat menyatakan situasi darurat negara pada 2022 akibat amukan dari gangster tersebut. Menteri Kehakiman dan Keamanan Gustavo Villatoro menyebut El Salvador memiliki tingkat pembunuhan sebesar 2,4 persen setiap 100.000 orang. Dengan tingkat kekerasan yang tinggi, kartel-kartel narkoba telah menciptakan ancaman serius terhadap keamanan dan stabilitas negara.
2. Venezuela
Venezuela, sebagai negara yang berbatasan dengan Laut Karibia dan Samudra Atlantik, memiliki keunggulan dalam menjalankan bisnis narkoba. Salah satu kartel narkoba terkenal di Venezuela adalah Cartel de Los Soles, yang telah aktif sejak tahun 1993 dan memiliki koneksi dengan jaringan Kolombia. Menurut Insight Crime, Cartel de Los Soles memiliki pengaruh besar di kalangan militer Venezuela, yang memungkinkan mereka mengendalikan sebagian besar wilayah di negara ini. Kartel ini telah meluas hingga ke luar negeri, mencapai benua Asia dan Afrika, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh mereka di kancah internasional.
3. Honduras
Honduras, sebagai sebuah negara di Amerika Tengah, memiliki jaringan kartel narkoba yang kuat dan berbahaya. Wilayah seluas 112.492 kilometer persegi ini memiliki kelompok kartel narkoba yang memiliki hubungan langsung dengan Kolombia dan Meksiko. Mantan presiden Juan Orlando Hernandez bahkan menggunakan kekuasaannya untuk memfasilitasi penyelundupan narkoba ke Amerika Serikat. Tindakan kriminalnya pun berujung pada penangkapannya pada tahun 2022 saat hendak meninggalkan jabatannya. Selama masa pemerintahannya, tingkat kriminalitas di Honduras meroket hingga mencapai 35,8 persen. Kehadiran kartel narkoba di negeri ini telah menyebabkan konsekuensi serius bagi keamanan dan stabilitas negara.
4. Kolombia
Kolombia telah lama terkenal dengan jaringan kartel narkobanya, termasuk yang dibangun oleh Pablo Escobar pada 1976, yang dikenal sebagai Medellin Cartel. Meskipun kartel ini vakum pada tahun 1993, turunannya masih terus beroperasi hingga saat ini. Salah satu pemimpin kartel Kolombia yang paling brutal adalah Dairo Antonio Usuga, yang berhasil mendominasi dunia narkoba sampai 2021. Meskipun Usuga berhasil ditangkap pada tahun tersebut, jaringan narkobanya masih beroperasi ke berbagai negara. Penangkapan para pemimpin kartel narkoba tidak mampu memutus mata rantai kejahatan mereka, menunjukkan betapa kuatnya industri narkoba di Kolombia.
5. Meksiko
Meksiko dikenal memiliki jaringan kartel narkoba yang paling brutal di dunia. Salah satu kartel yang terkenal seantero dunia adalah Cartel de Sinaloa, yang sebelumnya bersaing ketat dengan Kartel Guadalajara dan Los Zetas. Namun, hanya Cartel Sinaloa yang masih bertahan sampai saat ini. Menurut the Guardian, kartel ini telah merusak berbagai aspek kehidupan di Meksiko, hingga hampir menguasai perekonomian negara. Sebagian besar petinggi kartel juga disebut menguasai perpolitikan Meksiko. Akibat keberadaan kartel narkoba, sudah 37 kandidat calon kepala daerah di berbagai wilayah Meksiko yang tewas. Kasus tersebut dipicu oleh ulah jaringan kartel Meksiko, menunjukkan kebrutalan mereka di dalam negeri.
Hal ini menunjukkan bahwa kartel narkoba di berbagai negara tidak hanya memiliki dampak lokal, tapi juga internasional. Upaya pemberantasan kartel narkoba menjadi tantangan serius bagi pemerintah setempat maupun kerja sama internasional. Penindakan tegas terhadap kartel narkoba harus menjadi prioritas utama demi menjaga keamanan dan stabilitas di tingkat lokal maupun internasional. Terlebih lagi, konsekuensi dari kehadiran kartel narkoba tidak hanya terbatas pada aspek keamanan, namun juga menyangkut kestabilan ekonomi, politik, dan kemanusiaan. Uni Eropa, Amerika Serikat, dan berbagai negara di Amerika Latin terus mengupayakan solusi untuk menangani kartel narkoba ini demi menjaga perdamaian dan keamanan global. Dengan demikian, kolaborasi antar negara perlu terus ditingkatkan untuk memberantas kartel narkoba ini secara efektif.