27 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Militer Israel saat Vaksinasi Polio
Tanggal: 7 Sep 2024 19:43 wib.
Sebanyak 27 warga Palestina di Jalur Gaza, tewas akibat serangan militer Israel. Serangan militer itu terjadi di tengah vaksinasi polio terhadap puluhan ribu anak di Gaza. Hal itu sebagaimana diungkapkan petugas medis.
Menurut laporan Reuters pada Sabtu (7/9/2024), petugas medis mengungkapkan bahwa di Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di wilayah itu, serangan udara Israel menyebabkan kematian dua wanita dan dua anak. Selain itu, delapan orang lainnya tewas dalam dua serangan udara lainnya di Kota Gaza. Sisanya tewas dalam serangan berikutnya di Gaza.
Di saat yang sama, pasukan Israel terlibat dalam pertempuran melawan militan yang dipimpin Hamas di pinggiran Zeitoun Kota Gaza. Penduduk setempat melaporkan bahwa tank telah aktif selama lebih dari seminggu, di lingkungan timur Khan Younis, dan di Rafah, di dekat perbatasan dengan Mesir. Para penduduk juga menyatakan bahwa pasukan Israel meledakkan beberapa rumah.
Setelah sebelas bulan berlalu sejak perang terakhir, upaya diplomasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata guna mengakhiri konflik dan membebaskan sandera Israel, warga asing yang ditahan di Gaza, serta warga Palestina yang dipenjara di Israel telah gagal. Kedua belah pihak terus saling menyalahkan atas kegagalan mediasi yang melibatkan Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Meskipun AS tengah bersiap untuk mengajukan proposal gencatan senjata baru, prospek terobosan tetap suram karena kesenjangan antara Israel dan Hamas masih sangat besar.
Pada Kamis (5/9/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan bahwa Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas memiliki kewajiban untuk menyelesaikan sisa-sisa perbedaan guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Meskipun hampir 90% kesepakatan gencatan senjata di Gaza telah disetujui, masih ada masalah kritis yang belum terpecahkan, termasuk mengenai koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, yang menjadi perdebatan antara kedua pihak.
Di sisi lain, kampanye vaksinasi polio terus berlangsung di Khan Younis dan Rafah, di mana keluarga pengungsi terus memadati fasilitas medis untuk membawa anak-anak mereka divaksinasi. Program vaksinasi ini diinisiasi setelah kasus bayi berusia satu tahun ditemukan lumpuh sebagian akibat virus polio.
Kejadian menyedihkan di tengah kampanye vaksinasi polio tersebut menunjukkan betapa rapuhnya kondisi kemanusiaan di Gaza. Upaya-upaya kemanusiaan harus ditingkatkan, baik dalam mendukung program vaksinasi maupun dalam menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Diperlukan kerja sama antara pihak-pihak terkait, termasuk negara-negara di kawasan Timur Tengah dan lembaga-lembaga internasional agar krisis kemanusiaan di Gaza dapat diatasi secara menyeluruh.