22 Orang Tewas di Al-Fashir Sudan, Peluru Ditemukan di Pasar hingga Rumah Sakit
Tanggal: 28 Jul 2024 08:12 wib.
Sebuah kelompok pro-demokrasi melaporkan bahwa Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan telah menewaskan setidaknya 22 orang dalam serangan di kota Al-Fashir, Darfur Barat pada tanggal 27 Juli 2024. Namun, pasukan paramiliter membantah keterlibatan mereka dalam serangan yang disebutkan.
Menurut Komite Perlawanan Al-Fashir yang melaporkan di Facebook, RSF diklaim telah menembakkan peluru artileri ke area pasar, rumah sakit, bahkan apartemen dalam gelombang kekerasan pasca-perang saudara berkepanjangan di negara tersebut. Kelompok aktivis juga menyatakan bahwa RSF menggunakan drone untuk menargetkan rumah sakit, yang menyebabkan total 97 orang tewas dan terluka dalam serangan itu.
RSF menolak semua tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam bentrokan dengan pasukan militer maupun kelompok sekutu di Al-Fashir. Al-Fashir merupakan sisa posisi terakhir pasukan nasional di wilayah Darfur dan menjadi kunci dalam perlawanan melawan RSF, yang telah memperburuk krisis kemanusiaan di Sudan, di mana lebih dari 300.000 orang dilaporkan telah meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran yang dimulai sejak bulan April.
Serangan RSF di Al-Fashir mencerminkan eskalasi kekerasan dalam konflik berkepanjangan di Sudan, yang telah menyebabkan ribuan kematian dan jutaan orang terlantar. Berita serangan di Al-Fashir juga menyoroti pentingnya perdamaian dan penyelesaian konflik di Sudan, serta perlunya peran komunitas internasional untuk mendukung upaya perdamaian di wilayah tersebut.
Pihak berwenang dan badan kemanusiaan internasional, seperti PBB, juga diharapkan untuk terus memantau situasi ini dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terkena dampak konflik di Al-Fashir dan wilayah Darfur lainnya. Selain itu, pembangunan infrastruktur kesehatan dan pemulihan ekonomi di daerah konflik juga menjadi urgensi bagi upaya rekonstruksi pasca-konflik.
Kegiatan-kegiatan diplomasi regional dan internasional juga diharapkan dapat menjembatani dialog antara pihak-pihak yang bertikai di Sudan dan mendukung implementasi kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik di negara tersebut.
Di samping itu, masyarakat internasional dan LSM kemanusiaan perlu terus mengadvokasi perdamaian dan keadilan di Sudan, serta memberikan dukungan kepada para korban serta kelompok-kelompok lokal yang berupaya membangun perdamaian dan stabilitas di wilayah Al-Fashir dan Darfur.