Sumber foto: google

14 Jemaah Haji Yordania Meninggal Akibat Panas Ekstrem, 17 Hilang

Tanggal: 18 Jun 2024 09:36 wib.
Setidaknya 14 jemaah haji asal Yordania dinyatakan meninggal dunia akibat panas ekstrem ketika mereka menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Menurut laporan dari Kementerian Luar Negeri Yordania, keempat belas jemaah haji tersebut meninggal setelah terkena dampak sengatan matahari yang diakibatkan oleh gelombang panas ekstrem.

Kemlu Yordania juga telah melakukan koordinasi dengan otoritas Saudi untuk memulangkan jenazah ke Yordania maupun menguburkannya di Saudi. "Empat belas jemaah Yordania telah meninggal dan 17 lainnya dilaporkan hilang," begitu keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kemlu Yordania, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin (17/6).

Selain jemaah haji dari Yordania, lima jemaah dari Iran juga dilaporkan meninggal dunia. "Lima jemaah asal Iran telah meninggal dunia di Mekkah dan Madinah selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini," demikian ungkapan dari kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pir Hossein Kolivand.

Kolivand sendiri tidak memberikan penjelasan terkait penyebab kematian kelima jemaah asal Iran tersebut. Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi, Mohammed Al-Abdulaali, menyatakan bahwa lebih dari 2.760 jemaah haji pada hari Minggu (16/6) mengalami sengatan matahari dan terpapar suhu panas ekstrem.

Pada waktu tersebut, suhu tercatat mencapai 47 derajat Celsius di Mekkah dan diperkirakan akan berlanjut hingga Senin (17/6). Sampai saat ini, belum ada laporan resmi dari pihak berwenang Saudi mengenai korban jiwa akibat kondisi panas ekstrem tersebut.

Pemerintah Saudi terus menerapkan langkah-langkah mitigasi seperti membagikan air dan mengimbau jemaah untuk menghindari berada di luar ruangan selama jam-jam terpanas, yakni antara pukul 11.00 dan 15.00 waktu setempat. Hal ini terkait dengan pelaksanaan haji yang kebanyakan dilakukan di luar ruangan dan dengan berjalan kaki, menjadi tantangan tersendiri bagi para jemaah terutama di kalangan lansia.

Selama 30 tahun terakhir, ratusan kematian terjadi selama musim haji karena berbagai faktor seperti desak-desakan, kebakaran tenda, panas, dan faktor-faktor lainnya. Tahun lalu, setidaknya 240 orang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji, dengan mayoritas korban berasal dari Indonesia.

Lebih dari 1,8 juta orang telah menunaikan ibadah haji tahun ini, yang diperkirakan akan berakhir pada Rabu (19/6). Data ini menunjukkan bahwa jumlah jemaah haji yang bertambah setiap tahun juga meningkatkan risiko insiden atau kecelakaan saat pelaksanaan haji.

Tanpa adanya perubahan signifikan dalam perencanaan dan perlindungan terhadap jemaah haji, risiko kejadian serupa dapat terus mengancam keselamatan para jemaah yang melakukan ibadah haji di masa mendatang. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan sistem pengamanan dan perlindungan bagi jemaah haji serta memberikan edukasi yang lebih efektif terkait dengan kondisi lingkungan dan pencegahan penyakit yang berkaitan dengan musim panas yang ekstrim. Selain itu, kerjasama antar negara yang mengirimkan jemaah haji juga harus diperkuat untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan penyakit yang dapat terjadi selama pelaksanaan ibadah haji.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved