Sumber foto: google

121 Orang Tewas Berdesakan dalam Festival Keagamaan di India

Tanggal: 4 Jul 2024 15:12 wib.
Informasi terbaru menyebutkan 121 orang tewas terinjak-injak akibat berdesakan dalam sebuah acara keagamaan di distrik Hathras, Uttar Pradesh, India Utara, Selasa (2/7/2024). Demikian dikutip dari India Today hingga siang ini. Sebelumnya diberitakan 116 yang tewas namun jumlah korban terus bertambah dari data yang dikumpulkan serta korban yang dirawat di rumah sakit.

Puluhan jenazah tergeletak di rumah sakit terdekat sementara keluarga korban yang meratap menunggu di luar di tengah gerimis untuk membawa jenazah pulang. Dari 121 korban, mayoritas adalah perempuan dan juga beberapa anak-anak. Seperti diketahui tragedi ini terjadi di sebuah desa di distrik Hathras, sekitar 200 km tenggara New Delhi.

Ratusan ribu orang menghadiri ceramah oleh seorang pengkhotbah yang oleh media setempat disebut tokoh spritual gadungan bernama Bhole Baba. Setelah kejadian itu, tokoh spritual gadungan yang menyebut dirinya dewa itu melarikan diri dan kini jadi buronan polisi. Pemerintah Uttar Pradesh telah memerintahkan penyelidikan tingkat tinggi atas insiden tersebut.

Kerumunan yang berubah menjadi rusuh saat ratusan ribu orang itu rebutan mencoba menyentuh kaki si pendeta Baba saat ia meninggalkan tempat tersebut. Mereka berdesak-desakan saat meninggalkan lokasi, menyebabkan banyak yang terinjak-injak atau jatuh ke selokan di pinggir jalan.

Kepala Petugas Medis Negara Bagian, Umesh Kumar Tripathi mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan banyak korban luka telah dibawa ke rumah sakit. Seorang anggota polisi, Rajesh Singh, mengatakan bahwa kepadatan mungkin menjadi faktor penyebab insiden ini terjadi. Laporan awal menunjukkan bahwa lebih dari 15.000 orang berkumpul untuk acara tersebut, yang hanya diizinkan untuk sekitar 5.000 orang.

Namun pendeta Baba mengatakan ada ratusan ribu orang yang hadir. Salah satu korban selamat, Jyoti, mengatakan bahwa kepanikan terjadi dengan cepat segera setelah acara selesai.“Semua orang bergegas keluar. Tidak ada jalan keluar dan orang-orang saling jatuh,” kata Jyoti. Kepala Menteri Negara Bagian Yogi Adityanath telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.“Instruksi telah diberikan kepada pejabat terkait untuk melakukan operasi bantuan dan penyelamatan dengan cepat serta memberikan perawatan yang tepat kepada yang terluka,” tulisnya di media sosial X.

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kompensasi sebesar 2.400 dolar AS (Rp39 juta) kepada keluarga korban yang meninggal dan 600 dolar AS (Rp9,8 juta) kepada yang terluka dalam insiden tragis ini."Duka cita saya kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai. Saya berharap semua yang terluka cepat sembuh,” kata Modi.Insiden seperti ini bukan pertama kali terjadi di tempat-tempat ibadah di India. Pada tahun 2016, sedikitnya 112 orang tewas akibat ledakan kembang api di sebuah kuil di negara bagian Kerala, dan 115 orang lainnya tewas dalam insiden serupa di negara bagian Madhya Pradesh pada tahun 2013.

Tragedi 121 orang tewas dalam festival keagamaan di India adalah pengingat yang menyedihkan akan pentingnya perencanaan yang matang dan pengelolaan yang baik dalam setiap acara besar. Kesehatan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama, demi mencegah terulangnya tragedi memilukan seperti ini di masa depan.

Dengan adanya pengaturan yang matang dan kesadaran akan faktor keselamatan, semoga kejadian tragis ini dapat dijadikan pembelajaran bagi semua pihak, dan masyarakat dapat menghadiri festival keagamaan di India dengan rasa aman dan nyaman, tanpa khawatir akan terjadinya tragedi serupa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved