Sumber foto: iStock

1.000 Warga Palestina Diundang Haji Gratis: Gerakan Kemanusiaan Arab Saudi yang Jarang Terungkap!

Tanggal: 5 Jun 2025 06:38 wib.
Dalam langkah yang mencerminkan solidaritas dan kepedulian mendalam terhadap isu kemanusiaan, Arab Saudi secara resmi mengundang 1.000 warga Palestina untuk menunaikan ibadah haji secara gratis pada tahun ini. Undangan ini bukan sekadar bentuk bantuan logistik, melainkan juga simbol dukungan spiritual dan moral bagi rakyat Palestina yang selama ini dilanda konflik berkepanjangan dengan Israel.

Pada hari Senin, 2 Juni 2025, ratusan keluarga Palestina yang merupakan kerabat dari tahanan politik dan para martir yang gugur dalam konflik, telah mendarat di Arab Saudi untuk melaksanakan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Mereka merupakan bagian dari program kemanusiaan skala besar yang diluncurkan langsung oleh pemerintah Arab Saudi.

Inisiatif Mulia dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci

Dilansir dari Arab News, undangan haji gratis ini adalah bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci, sebuah inisiatif yang dikelola oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi. Program ini telah menjadi wujud nyata perhatian Kerajaan Arab Saudi terhadap umat Muslim dari berbagai penjuru dunia, terutama mereka yang hidup di bawah tekanan konflik dan penjajahan.

Pada gelombang pertama, sebanyak 500 jemaah asal Gaza telah tiba di Arab Saudi. Dengan tambahan ini, total jemaah haji Palestina yang diterima tahun ini mencapai angka 1.000 orang. Para jemaah tersebut mendarat di Bandara Internasional Raja Abdulaziz di Jeddah, sebelum kemudian diarahkan menuju akomodasi khusus di Makkah yang telah disiapkan secara eksklusif oleh pemerintah Saudi sebagai bagian dari program ini.

Dukungan Langsung dari Raja Salman dan Putra Mahkota

Inisiatif ini tidak berjalan sendiri, tetapi didukung penuh oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud serta Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri. Keduanya menunjukkan keterlibatan langsung dalam memberikan akses haji yang layak dan manusiawi bagi warga Palestina yang selama ini hidup dalam keterbatasan.

Menurut Syekh Abdullatif Al Sheikh, Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan sekaligus pengawas utama program ini, keberadaan Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci merupakan bentuk nyata perhatian dan empati pemimpin Arab Saudi terhadap penderitaan rakyat Palestina. Inisiatif ini disebut sebagai bagian dari perluasan peran Saudi dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang inklusif dan rahmatan lil ‘alamin.


“Program ini merupakan perpanjangan dari komitmen Kerajaan untuk mendukung saudara-saudara Muslim di wilayah yang sedang menghadapi tekanan politik dan militer, seperti Palestina,” ungkap Al Sheikh dalam pernyataan resmi.


Bukan Sekadar Undangan, Tapi Perjalanan Spiritual Penuh Arti

Bagi warga Palestina, khususnya keluarga para syuhada dan tahanan, undangan berhaji ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Di tengah keterbatasan ekonomi, pembatasan wilayah, serta ancaman keamanan yang mereka hadapi setiap hari, kesempatan untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci adalah bentuk ketenangan dan penghiburan spiritual yang tak ternilai harganya.

Bagi banyak dari mereka, ini bukan sekadar ibadah. Haji menjadi pengalaman religius yang menyembuhkan luka batin, memperkuat keteguhan hati, dan memberikan harapan baru di tengah himpitan konflik.

Program Global: Tak Hanya Palestina, 100 Negara Terlibat

Perlu diketahui bahwa Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci bukan hanya ditujukan bagi warga Palestina. Sejak diluncurkan pada tahun 1996, program ini telah memperluas jangkauannya secara signifikan. Tahun 2025, sebanyak 2.443 jemaah haji dari lebih dari 100 negara turut diundang melalui program ini.

Ini mencerminkan tekad Arab Saudi untuk menjadikan ibadah haji sebagai ajang pemersatu umat Islam dan jembatan solidaritas antarbangsa. Para peserta program ini umumnya berasal dari negara-negara yang terdampak konflik, kemiskinan ekstrem, atau bencana kemanusiaan, termasuk Suriah, Sudan, Yaman, dan negara-negara Afrika lainnya.

Kemanusiaan dan Diplomasi Soft Power Arab Saudi

Selain memberikan manfaat langsung berupa ibadah, program ini juga dinilai sebagai strategi diplomasi soft power Arab Saudi dalam membangun citra globalnya sebagai pemimpin dunia Islam. Dengan membantu warga dari negara-negara konflik, Saudi menunjukkan bahwa peranannya bukan hanya sebatas ekonomi atau geopolitik, tetapi juga sebagai pelindung umat Islam dalam arti spiritual dan sosial.

Langkah ini juga memperkuat posisi Arab Saudi sebagai negara yang terus berkomitmen dalam memelihara kesucian dua masjid suci serta menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai dan peduli terhadap sesama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved