Sumber foto: Google

10 Sisi Lain Korea Selatan yang Tidak Seindah Drama Korea

Tanggal: 26 Mei 2024 14:45 wib.
Korea Selatan telah lama dikenal dengan gelombang budaya popnya yang mendunia, terutama melalui drama Korea (drakor) yang menampilkan kehidupan yang indah dan romantis. Namun, di balik gemerlap layar kaca, terdapat sisi lain Korea Selatan yang jarang terekspos. Berikut adalah sepuluh sisi lain Korea Selatan yang tidak seindah drakor.

1. Tekanan Pendidikan yang Tinggi

Korea Selatan memiliki salah satu sistem pendidikan paling kompetitif di dunia. Tekanan untuk mendapatkan nilai tinggi dan masuk universitas bergengsi sangat besar. Banyak siswa yang menghabiskan waktu berjam-jam di sekolah dan lembaga bimbingan belajar, bahkan hingga larut malam. Tekanan ini seringkali menyebabkan stres yang ekstrem dan tingkat depresi yang tinggi di kalangan pelajar.

2. Masalah Kesehatan Mental

Tingginya tekanan dalam berbagai aspek kehidupan menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius di Korea Selatan. Tingkat bunuh diri di negara ini termasuk salah satu yang tertinggi di dunia, terutama di kalangan lansia dan remaja. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental, stigma sosial masih kuat sehingga banyak orang enggan mencari bantuan.

3. Kesenjangan Ekonomi

Di balik kemajuan ekonomi yang pesat, kesenjangan antara si kaya dan si miskin di Korea Selatan masih signifikan. Banyak orang tua bekerja dalam kondisi yang tidak stabil dan berpenghasilan rendah, sementara biaya hidup terus meningkat. Ketidaksetaraan ini terlihat jelas di kota-kota besar seperti Seoul, di mana perbedaan antara kawasan kaya dan miskin sangat mencolok.

4. Budaya Kerja yang Melelahkan

Budaya kerja di Korea Selatan dikenal dengan jam kerja yang panjang dan ekspektasi yang tinggi. Banyak pekerja harus lembur tanpa dibayar dan menghadapi tekanan yang besar untuk tetap produktif. Hal ini seringkali menyebabkan burnout dan masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Meskipun ada beberapa perubahan untuk memperbaiki kondisi ini, permasalahan ini masih jauh dari terselesaikan.

5. Diskriminasi Gender

Meskipun telah ada kemajuan dalam hak-hak perempuan, diskriminasi gender masih menjadi masalah besar di Korea Selatan. Wanita seringkali menghadapi kesulitan dalam karir, dengan adanya “glass ceiling” yang menghambat mereka untuk mencapai posisi manajemen. Selain itu, pelecehan seksual di tempat kerja dan ketidakadilan dalam hal gaji masih menjadi isu yang perlu diatasi.

6. Standar Kecantikan yang Tinggi

Standar kecantikan di Korea Selatan sangat tinggi dan seringkali tidak realistis. Banyak orang merasa tertekan untuk menjalani prosedur kosmetik demi mencapai standar kecantikan yang ideal. Industri bedah plastik sangat maju di Korea Selatan, dan tekanan sosial untuk tampil sempurna seringkali menyebabkan masalah harga diri dan kesehatan mental.

7. Polusi Udara

Seiring dengan industrialisasi dan urbanisasi yang pesat, masalah polusi udara menjadi semakin serius di Korea Selatan. Kota-kota besar seperti Seoul sering mengalami tingkat polusi udara yang tinggi, terutama selama musim semi ketika debu kuning dari China memperburuk kondisi. Polusi ini berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan.

8. Masalah Kependudukan

Korea Selatan menghadapi krisis demografis dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah dan populasi yang menua. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan tenaga kerja dan kemampuan negara untuk mendukung perekonomian serta sistem pensiun. Upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan angka kelahiran masih belum menunjukkan hasil yang signifikan.

9. Kehidupan di Perkotaan yang Stres

Kehidupan di kota besar seperti Seoul seringkali sangat menegangkan. Keterbatasan ruang, biaya hidup yang tinggi, dan persaingan yang ketat membuat banyak orang merasa stres. Keterbatasan ruang hijau dan lingkungan yang padat juga berkontribusi pada kurangnya kualitas hidup yang baik bagi banyak penduduk kota.

10. Isolasi Sosial

Meskipun teknologi dan media sosial telah menghubungkan orang-orang secara virtual, banyak orang di Korea Selatan merasa terisolasi secara sosial. Budaya yang kompetitif dan tuntutan kerja yang tinggi seringkali menyulitkan orang untuk menjalin hubungan sosial yang mendalam. Kesepian menjadi masalah yang semakin meningkat, terutama di kalangan lansia yang hidup sendirian.

Melihat sisi lain Korea Selatan yang tidak seindah drama Korea memberikan perspektif yang lebih realistis tentang tantangan yang dihadapi oleh masyarakatnya. Di balik gemerlap industri hiburan dan kemajuan teknologi, masih banyak isu sosial yang perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh warganya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved