Waspada! Lowongan Kerja Palsu Marak Beredar di Medsos, Simak Ciri dan Modusnya Agar Tak Terjebak
		
		
			Tanggal: 18 Okt 2025 12:57 wib.				
		
		Fenomena Lowongan Kerja Palsu di Era Digital
Di era digital seperti sekarang, media sosial menjadi salah satu sumber utama informasi termasuk informasi lowongan kerja. Facebook, Instagram, TikTok, hingga WhatsApp kini ramai dengan unggahan bertema rekrutmen kerja, lengkap dengan narasi yang menggoda seperti:
“Dibutuhkan segera! Gaji 8 juta/bulan. Tanpa pengalaman. Penempatan seluruh Indonesia. Proses cepat!”
Sayangnya, tidak semua informasi lowongan kerja di media sosial adalah benar. Banyak di antaranya ternyata modus penipuan yang sengaja dirancang untuk menjebak pencari kerja, terutama mereka yang sedang putus asa mencari pekerjaan.
Penipuan lowongan kerja bisa menyebabkan korban kehilangan uang, data pribadi, hingga rasa percaya diri. Oleh karena itu, kamu wajib tahu bagaimana mengenali ciri-ciri lowongan kerja palsu, modus umum yang digunakan, dan cara menghindarinya.
Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu
Agar kamu tidak tertipu, berikut beberapa tanda atau ciri umum dari lowongan kerja palsu yang beredar di media sosial:
1. Menjanjikan Gaji Fantastis untuk Posisi Umum
Jika sebuah lowongan menawarkan gaji Rp7–10 juta per bulan untuk posisi tanpa keahlian khusus (misalnya cleaning service, admin, helper gudang), maka kamu patut curiga. Perusahaan besar sekalipun tidak asal memberikan gaji tinggi tanpa seleksi ketat.
2. Proses Seleksi Super Cepat
Lowongan kerja palsu sering menjanjikan proses mudah dan cepat:
“Langsung kerja, tanpa interview!”
Padahal, perusahaan yang kredibel selalu menjalankan proses seleksi seperti verifikasi dokumen, wawancara, hingga tes kemampuan.
3. Tidak Ada Informasi Perusahaan yang Jelas
Sering kali akun atau postingan palsu hanya mencantumkan nama perusahaan besar, tanpa alamat kantor, kontak resmi, atau website. Bahkan, nama HRD bisa fiktif.
4. Menggunakan Akun Media Sosial Pribadi atau Baru Dibuat
Cek profil pengunggah. Jika akun tersebut baru dibuat, minim pengikut, atau menggunakan foto profil mencurigakan, besar kemungkinan itu akun palsu.
5. Meminta Uang di Awal Proses
Ini adalah indikator terkuat bahwa itu penipuan. Biasanya pelaku akan meminta biaya:
	Administrasi pendaftaran
	Medical check-up
	Tiket atau akomodasi
	Seragam kerja
	
		Perusahaan resmi tidak akan pernah meminta biaya apapun dari pelamar.
	
	
Modus Penipuan Lowongan Kerja yang Sering Digunakan
Para pelaku terus mengembangkan cara mereka untuk menjebak korban. Berikut modus-modus umum yang sering digunakan:
1. Chat Langsung via WhatsApp
Setelah kamu tertarik dengan postingan di Instagram atau Facebook, kamu diarahkan ke WA. Di sana, "HRD palsu" akan merayu dan memberikan janji palsu. Mereka kadang menggunakan foto profil berpakaian rapi agar tampak meyakinkan.
2. Lowongan Palsu Berkedok Warehouse atau Pabrik
Modus ini banyak menargetkan fresh graduate dan lulusan SMA. Mereka menggunakan nama perusahaan terkenal (seperti Unilever, Indofood, Alfamart, dll), padahal pihak resmi tidak pernah rekrut lewat akun tersebut.
3. Mengirimkan Email Palsu Undangan Interview
Pelaku akan mengirim email berisi undangan interview ke hotel atau kantor sewaan, lalu meminta biaya registrasi. Mereka juga sering menggunakan domain email gratis seperti @gmail.com, bukan domain perusahaan resmi.
4. Palsukan Surat Resmi dan Tanda Tangan
Surat panggilan kerja bisa dibuat seolah-olah asli, lengkap dengan logo perusahaan, tanda tangan HRD, dan stempel palsu.
Tips Agar Tidak Tertipu Lowongan Kerja Palsu
Berikut beberapa langkah praktis agar kamu bisa terhindar dari jebakan lowongan kerja bodong:
1. Cek Website atau Akun Resmi Perusahaan
Selalu pastikan lowongan berasal dari situs resmi atau akun media sosial terverifikasi (centang biru). Kamu juga bisa mengecek di portal kerja resmi seperti:
	JobStreet
	Karir.com
	LinkedIn
	Situs resmi perusahaan
2. Jangan Pernah Kirim Uang untuk Proses Lamaran
Perusahaan profesional tidak akan meminta pelamar mengirimkan uang untuk alasan apapun. Jika kamu diminta transfer, itu pasti penipuan.
3. Perhatikan Alamat Email dan Kontak
Perusahaan resmi biasanya menggunakan alamat email dengan domain perusahaan (contoh: hrd@namaperusahaan.co.id). Hindari kontak yang menggunakan email gratisan.
4. Cari Ulasan dan Testimoni di Internet
Ketik nama perusahaan + “penipuan” di Google. Kadang sudah ada korban sebelumnya yang menceritakan modusnya di forum atau media sosial.
5. Waspada Jika Lokasi Interview di Hotel atau Gedung Sewaan
Interview di tempat-tempat seperti hotel tanpa undangan resmi patut dicurigai. Perusahaan profesional biasanya mengundang langsung ke kantor pusat atau cabang resminya.
Jangan Tergoda Janji Manis, Utamakan Logika
Mencari kerja memang tidak mudah, apalagi di tengah persaingan tinggi dan kebutuhan ekonomi yang mendesak. Tapi jangan sampai tergoda dengan janji manis pekerjaan instan yang ujung-ujungnya hanya menyakiti kamu secara mental maupun finansial.