Sumber foto: iStock

Pekerjaan Ini Tak Akan Tergantikan AI, Kata Bill Gates — Apakah Profesi Anda Termasuk?

Tanggal: 30 Jun 2025 10:11 wib.
Kemajuan teknologi yang melaju pesat dalam beberapa dekade terakhir telah memungkinkan lahirnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Teknologi ini kini memainkan peran besar dalam transformasi berbagai sektor kehidupan. Meski menawarkan efisiensi dan produktivitas tinggi, kehadiran AI juga menimbulkan kekhawatiran besar — khususnya mengenai dampaknya terhadap masa depan pekerjaan manusia.

Beberapa profesi telah mulai tergantikan oleh sistem otomatis, mesin cerdas, dan algoritma. Namun, menurut tokoh teknologi dunia Bill Gates, tidak semua pekerjaan akan terdisrupsi oleh AI. Dalam sebuah wawancara yang dikutip oleh DailyMail, pendiri Microsoft itu mengungkapkan bahwa ada sejumlah jenis pekerjaan yang tidak akan bisa digantikan oleh kecerdasan buatan, karena membutuhkan sentuhan, kreativitas, dan pemikiran manusia yang tidak bisa direplikasi oleh mesin.

Pekerjaan yang Kebal dari Ancaman AI

Gates menyebutkan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang berfokus pada pengembangan biosains kesehatan, energi alternatif, serta pengembangan teknologi AI itu sendiri, akan tetap membutuhkan keterlibatan manusia secara langsung.

Menurutnya, bidang biosains memiliki peran vital dalam membantu manusia hidup lebih sehat dan lebih lama. Inovasi di bidang ini melibatkan riset mendalam, eksperimen biologis, dan etika yang kompleks — sesuatu yang masih belum bisa sepenuhnya dikuasai oleh mesin.

Begitu juga dengan energi terbarukan, yang menjadi fokus global untuk menanggulangi krisis iklim. Bidang ini memerlukan penelitian dan inovasi berkelanjutan dalam menciptakan solusi ramah lingkungan yang efisien dan aman, yang sangat mengandalkan pengetahuan interdisipliner manusia.

Selain itu, Gates juga percaya bahwa manusia tetap dibutuhkan dalam pengembangan AI itu sendiri. Meski AI dapat belajar dan meningkatkan kemampuannya melalui pembelajaran mesin (machine learning), arah dan etika perkembangan teknologi tersebut tetap harus ditentukan manusia.

Atlet dan Seniman: Contoh Profesi yang Tak Tergantikan

Uniknya, Gates juga menyinggung profesi yang mungkin jarang diasosiasikan dengan perdebatan tentang AI — yaitu atlet. Ia menyebutkan bahwa pekerjaan sebagai pemain bisbol, misalnya, tidak mungkin tergantikan oleh robot atau kecerdasan buatan. Hal ini karena olahraga, selain membutuhkan kemampuan fisik, juga mengandung unsur hiburan, emosi, dan koneksi antar manusia yang tidak bisa direplikasi mesin.

Senada dengan itu, profesi yang menyentuh ranah seni, olahraga, dan hiburan kemungkinan besar akan tetap menjadi domain manusia, karena berhubungan erat dengan kreativitas, ekspresi emosional, dan interaksi sosial, yang masih menjadi kelemahan utama AI saat ini.

Profesi Dokter dan Guru Berpotensi Tergantikan?

Di sisi lain, Gates menyatakan bahwa profesi seperti dokter dan guru justru berpotensi untuk tergantikan oleh AI di masa mendatang. Ia berpendapat bahwa seiring berkembangnya teknologi, layanan pendidikan dan kesehatan berbasis AI akan semakin umum dan bahkan bisa diakses secara gratis.

Teknologi AI telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam diagnosis penyakit, analisis data medis, serta memberikan saran pengobatan yang akurat. Di bidang pendidikan, AI kini digunakan untuk mendesain sistem pembelajaran adaptif, membantu siswa memahami pelajaran, dan bahkan memberikan umpan balik secara instan.

Walau begitu, banyak pakar yang menyatakan bahwa kehadiran AI tidak sepenuhnya menghapus peran dokter atau guru, melainkan lebih kepada menggantikannya dalam tugas-tugas teknis agar para profesional ini bisa lebih fokus pada interaksi manusiawi, empati, dan pengambilan keputusan kompleks.

Era “Kecerdasan Gratis” dan Masa Depan Tanpa Batas

Bill Gates juga menyoroti bahwa dunia akan segera memasuki fase yang disebutnya sebagai “era kecerdasan gratis”. Di masa ini, kecerdasan buatan akan tersedia secara luas dan terintegrasi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Layanan seperti asisten virtual pribadi, pengajaran otomatis, konsultasi medis digital, dan sistem pertanian cerdas akan menjadi hal yang lumrah.

Ia menyebut perubahan ini sebagai sesuatu yang "mendalam dan sedikit menakutkan", sebab perkembangannya sangat cepat dan tidak memiliki batas yang jelas. Artinya, AI akan terus tumbuh tanpa tahu di mana titik akhirnya, dan umat manusia harus bersiap menghadapi dampak besar dari transformasi ini.

AI dan Disrupsi Industri Makanan

Lebih jauh lagi, Gates menyatakan bahwa industri pangan dari hulu ke hilir juga akan terkena dampak besar dari AI. Mulai dari proses menanam, mengelola lahan, memproduksi bahan makanan, hingga logistik distribusi, AI perlahan-lahan akan mengambil alih proses yang sebelumnya dilakukan manusia secara manual. Namun Gates optimistis, tantangan tersebut bukanlah hal yang tidak bisa diselesaikan.

Tantangan Etika dan Peran Manusia

Meski perkembangan AI membawa banyak kemudahan, Gates mengingatkan bahwa tanggung jawab etis dan regulasi tetap harus berada di tangan manusia. Bagaimana AI digunakan, untuk tujuan apa, dan dampaknya terhadap masyarakat, adalah hal-hal yang harus diatur secara hati-hati.

Dengan demikian, peran manusia masih sangat penting dalam menentukan arah penggunaan teknologi ini. Dunia tidak sedang menuju kehancuran akibat AI, melainkan menuju transformasi besar yang membutuhkan kesiapan dan kebijaksanaan manusia dalam mengelolanya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved