Sumber foto: Canva

Over-Qualified: Mengapa Kualifikasi Berlebih Bisa Jadi Alasan HRD Menolakmu?

Tanggal: 26 Jul 2025 09:25 wib.
Mungkin terdengar aneh, punya kualifikasi berlebihan justru bikin lamaran ditolak. Bukankah lebih banyak pengalaman atau pendidikan berarti lebih baik? Nyatanya, di mata HRD, "over-qualified" bisa jadi bendera merah yang membuat lamaran langsung tereliminasi. Ini bukan berarti kemampuan seseorang diabaikan, tapi lebih karena ada pertimbangan strategis perusahaan yang melampaui sekadar daftar keahlian. Memahami alasan di balik penolakan ini penting bagi pencari kerja agar bisa menyusun strategi lamaran yang lebih tepat sasaran.

Kekhawatiran Soal Ekspektasi Gaji yang Tinggi

Salah satu alasan paling umum HRD menolak pelamar yang over-qualified adalah kekhawatiran tentang ekspektasi gaji. Seorang kandidat dengan pengalaman bertahun-tahun di posisi senior atau pendidikan pascasarjana, yang melamar posisi staf junior, kemungkinan besar punya standar gaji yang jauh di atas budget perusahaan untuk posisi tersebut. HRD berpikir, kenapa harus membayar lebih untuk pekerjaan yang bisa dilakukan orang lain dengan biaya lebih rendah?

Perusahaan punya skala gaji yang sudah ditetapkan untuk setiap posisi. Merekrut seseorang yang over-qualified bisa mengganggu struktur gaji internal dan menciptakan kecemburuan di antara karyawan lain. Daripada harus menegosiasikan gaji yang mungkin tidak sesuai atau mengambil risiko karyawan tidak puas dengan kompensasi, HRD seringkali memilih kandidat yang kualifikasinya lebih pas dengan rentang gaji yang ditawarkan.

Risiko Cepat Bosan dan Mencari Peluang Lain

Alasan lain yang kuat adalah potensi karyawan cepat bosan dan segera mencari pekerjaan baru. Seseorang yang over-qualified untuk sebuah peran mungkin akan merasa kurang tertantang dengan tugas-tugas harian yang repetitif atau terlalu sederhana baginya. Pekerjaan yang tidak menantang bisa menimbulkan rasa jenuh, frustrasi, dan pada akhirnya, mendorong karyawan untuk mencari posisi yang lebih sesuai dengan kemampuannya di perusahaan lain.

Bagi HRD, ini adalah risiko. Proses rekrutmen itu mahal dan memakan waktu. Jika karyawan baru hanya bertahan sebentar, perusahaan harus mengulang seluruh proses lagi, yang berarti pemborosan sumber daya. Mereka lebih suka merekrut seseorang yang kemungkinan besar akan loyal dan bertahan lebih lama di posisi yang memang sesuai dengan tahap kariernya.

Pertimbangan Budaya dan Struktur Organisasi

Kecocokan dengan budaya perusahaan dan struktur organisasi juga jadi pertimbangan. Seorang kandidat yang over-qualified mungkin punya gaya kerja, ekspektasi, atau ambisi yang tidak sejalan dengan dinamika tim atau hierarki di posisi yang dilamar. Misalnya, seseorang yang terbiasa memimpin tim besar mungkin akan kesulitan beradaptasi dengan peran yang tidak punya bawahan.

Ada juga kekhawatiran bahwa kandidat over-qualified bisa menimbulkan intrik internal. Bawahan mungkin merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang punya pengalaman lebih banyak, atau justru kandidat itu sendiri yang merasa 'turun kasta' dan sulit menerima arahan dari atasan yang usianya lebih muda atau pengalamannya lebih sedikit. HRD ingin memastikan bahwa setiap rekrutan baru bisa berintegrasi dengan mulus dan tidak mengganggu harmoni tim.

Peluang Pertumbuhan dan Pengembangan

Ketika merekrut, perusahaan seringkali mencari individu yang punya potensi untuk tumbuh dan berkembang di dalam organisasi. Untuk posisi junior atau entry-level, HRD ingin melihat antusiasme untuk belajar dan kemauan untuk diasah. Jika seseorang sudah memiliki kualifikasi yang sangat tinggi, perusahaan mungkin melihat bahwa tidak banyak lagi ruang untuk pengembangan di posisi tersebut.

Ini bukan cuma soal promosi, tapi juga tentang kemampuan menyerap hal baru. Seorang yang over-qualified mungkin tidak lagi punya dorongan kuat untuk belajar dari dasar atau mengikuti pelatihan yang dianggapnya sudah dikuasai. Perusahaan cenderung mencari kandidat yang bisa "tumbuh bersama" mereka, mengisi kesenjangan keterampilan yang ada, dan mengambil tantangan baru di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved