Mendes Yandri Ajak Sarjana Menganggur Pulang Kampung, Pimpin Koperasi Merah Putih
Tanggal: 8 Mei 2025 10:14 wib.
TAMPANG.com — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto mengajak para sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan di kota untuk pulang ke desa dan berkontribusi sebagai pemimpin Koperasi Desa Merah Putih. Seruan ini disampaikannya dalam peringatan Dies Natalis ke-25 Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kota Serang, Rabu (7/5/2025).
Sarjana Desa Jadi Manajer Koperasi
Yandri mencontohkan, di desa seperti Kertasana, banyak lulusan sarjana yang tinggal di kota namun belum mendapatkan pekerjaan. Pemerintah, menurutnya, membuka peluang bagi mereka untuk kembali dan memimpin koperasi desa sebagai manajer atau pengelola bisnis lokal.
“Misalkan Desa Kertasana, mungkin ada sarjana dari Kertasana yang ada di kota, tetapi menganggur. Kami ajak pulang, kami jadikan manajer koperasi dan lain sebagainya,” kata Yandri kepada wartawan.
Tiga Sarjana Per Koperasi, Prioritaskan Putra Daerah
Yandri menyebut setiap Koperasi Desa Merah Putih akan membutuhkan minimal tiga orang sarjana untuk mengelola dan mengembangkan koperasi. Para lulusan dari desa masing-masing akan menjadi prioritas utama dalam perekrutan.
“Kami utamakan SDM dari desa bersangkutan, terutama sarjana. Mereka kami ajak untuk mengelola koperasi dan menjalankan roda ekonomi desa,” ujarnya.
Koperasi Jadi Penggerak Ekonomi, Suplai Program Nasional
Lebih jauh, Yandri menegaskan bahwa para sarjana tidak hanya akan memimpin koperasi, tapi juga dilibatkan dalam kegiatan ekonomi produktif, termasuk mendukung program makan siang bergizi yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Desa bisa menjadi pemasok bahan baku program makan siang bergizi. Di sinilah peran sarjana untuk mendorong kegiatan ekonomi desa yang bisa menghasilkan uang,” tambahnya.
Target Pembentukan Koperasi hingga Juli
Pemerintah menargetkan seluruh Koperasi Desa Merah Putih terbentuk paling lambat 12 Juli 2025. Upaya ini menjadi bagian dari strategi besar pemberdayaan ekonomi berbasis desa, sekaligus pengentasan pengangguran terdidik.