Kantor Makin Sepi Gara-gara Hybrid, Tapi Produktivitas Justru Naik Tajam
Tanggal: 7 Mei 2025 06:16 wib.
Tampang.com | Kalau kamu merasa kantor makin sepi dan ruang meeting kosong terus, kamu nggak salah lihat. Sejak kerja hybrid jadi norma baru pasca pandemi, banyak karyawan lebih sering kerja dari rumah atau dari mana saja. Tapi menariknya, bukan berarti produktivitas ikut turun—justru sebaliknya.
Kantor Lengang, Kerja Tetap Jalan
Data Katadata menunjukkan lebih dari 65% perusahaan di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung sudah mengadopsi sistem kerja hybrid. Pegawai hanya masuk 2–3 hari seminggu, sisanya remote. Hasilnya? Biaya operasional kantor turun, dan karyawan merasa lebih seimbang antara kerja dan hidup pribadi.
“Dengan hybrid, kami justru lihat peningkatan output kerja dan kreativitas,” kata Rizal Hendra, HR Manager salah satu perusahaan teknologi di Jakarta.
Fleksibilitas Jadi Kunci Utama
Dalam riset McKinsey, disebutkan bahwa pegawai yang diberikan fleksibilitas cenderung lebih loyal dan punya motivasi kerja yang lebih tinggi. Mereka bisa atur jam kerja yang pas dengan ritme pribadi, tanpa kehilangan produktivitas.
Bukan Tanpa Tantangan
Meski terlihat ideal, sistem hybrid juga punya tantangan. Beberapa perusahaan mengaku kesulitan menjaga budaya kerja dan kolaborasi tim karena interaksi fisik makin jarang.
Solusinya, banyak perusahaan mulai rutin bikin agenda team building offline dan menyediakan fasilitas coworking space yang bisa dipakai fleksibel oleh karyawan.
Masa Depan Kerja: Bukan di Kantor, Tapi di Mana Saja
Tren ini diprediksi akan terus berkembang. Bahkan beberapa perusahaan besar mulai mempertimbangkan sistem kerja 100% remote untuk divisi-divisi tertentu. Dunia kerja sudah berubah, dan kantor bukan lagi satu-satunya tempat untuk produktif.