Sumber foto: Google

Job Fair di Bekasi Berujung Ricuh: 9 Pencari Kerja Pingsan Akibat Membludaknya Antusiasme

Tanggal: 29 Mei 2025 23:08 wib.
Bekasi, Tampang.com – Sebuah acara bursa kerja atau job fair yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Gedung Convention Center President University, Jababeka, pada Selasa (27/5/2025), berakhir dengan kericuhan dan insiden sembilan pencari kerja harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terdekat karena pingsan akibat berdesak-desakan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, mengonfirmasi bahwa kesembilan peserta tersebut telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis dan tidak ada yang sampai dirawat inap. "Enggak ada yang dirawat. Jadi hanya dimasukan ke IGD, kemudian sudah pulang, dan tidak ada yang sampai dirawat," kata Nur Hidayah pada Rabu (28/5/2025).


Antusiasme di Luar Dugaan Picu Kericuhan

Nur Hidayah mengakui bahwa kericuhan terjadi karena tingginya antusiasme masyarakat yang jauh di luar ekspektasi pihak penyelenggara. Ia mencatat bahwa peserta yang hadir tidak hanya berasal dari Kabupaten Bekasi, melainkan juga dari Kota Bekasi, Jakarta, dan Karawang. "Memang yang tidak terprediksi adalah jumlah yang hadir," ungkapnya.

Video yang beredar di Instagram, salah satunya di akun @jabodetabek24info.id, menunjukkan kerumunan massa pencari kerja yang memadati halaman lokasi job fair. Suasana menjadi tidak terkendali ketika seorang pria menunjukkan lembar foto scan Quick Response (QR) untuk pendaftaran. Kerumunan langsung saling dorong untuk mendekati lokasi, bahkan beberapa orang terlibat baku hantam di tengah desakan massa.

Diketahui, job fair tersebut awalnya menawarkan 2.517 kuota lowongan pekerjaan dari 64 perusahaan. Namun, jumlah peserta pencari kerja yang membludak mencapai 25.000 orang, mengakibatkan ketidakmampuan panitia dalam mengelola kerumunan yang begitu besar.


Evaluasi dan Potensi Job Fair Daring

Menyikapi insiden ini, Disnaker Kabupaten Bekasi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan job fair. Pihaknya kini mempertimbangkan untuk beralih menggelar bursa lowongan kerja secara daring di masa mendatang. "Bisa jadi seperti itu. Makanya ini evaluasinya," imbuh Nur Hidayah.

Kejadian ini menyoroti tantangan besar dalam menyelenggarakan acara job fair secara langsung, terutama di tengah tingginya angka pencari kerja. Perencanaan yang matang dan antisipasi jumlah pengunjung menjadi krusial untuk mencegah insiden serupa di kemudian hari.


Menurut Anda, format job fair seperti apa yang paling efektif untuk menampung antusiasme pencari kerja yang besar sambil tetap menjaga ketertiban dan keamanan?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved