Sumber foto: iStock

Bebas Kerja dari Mana Saja: Tren Baru Dunia Kerja atau Sekadar Mimpi Elit Digital?

Tanggal: 17 Mei 2025 13:05 wib.
Membayangkan diri bekerja sambil menikmati hembusan angin pantai dan pemandangan laut biru kini tak lagi sekadar khayalan. Gaya hidup digital nomad—bekerja dari mana saja—semakin diminati berkat munculnya sistem kerja work-from-anywhere (WFA). Berbeda dengan remote working konvensional yang masih terbatas secara geografis karena persoalan hukum dan perpajakan, model WFA menawarkan kebebasan lokasi secara penuh bagi para profesional.

Dalam lanskap kerja modern, fleksibilitas menjadi nilai jual tinggi. “Jenis pekerjaan ini memberi kebebasan dan fleksibilitas maksimal, memungkinkan seseorang untuk tinggal dan menjalani gaya hidup sesuai keinginan mereka,” ungkap Keith Spencer, pakar karier dari FlexJobs, dikutip dari CNBC International pada Jumat, 16 Mei 2025.

Namun, di balik kebebasannya, model kerja ini ternyata menyimpan tantangan tersendiri. Tak semua orang bisa langsung melompat ke dalam sistem kerja WFA tanpa kesiapan keterampilan yang mumpuni.


10 Industri yang Paling Banyak Menawarkan Peluang Work-From-Anywhere

FlexJobs, platform rekrutmen pekerjaan remote ternama, merilis daftar sektor dengan peluang WFA terbanyak berdasarkan data Januari hingga April 2025. Berikut adalah 10 bidang yang paling terbuka bagi para pekerja dari mana saja:



Teknologi Informasi (IT) & Komputer


Manajemen Proyek


Pemasaran (Marketing)


Operasional (Operations)


Layanan Pelanggan (Customer Service)


Komunikasi


Akuntansi dan Keuangan


Penjualan (Sales)


Pengembangan Bisnis (Business Development)


Penulisan (Writing)



Tahun lalu, posisi seperti account executive, content writer, dan data analyst mendominasi kategori WFA. Namun, di 2025, tiga posisi yang paling banyak dibuka adalah customer service manager, executive assistant, dan data scientist—menunjukkan adanya pergeseran kebutuhan industri terhadap posisi yang lebih strategis dan berorientasi pada manajemen.

Meski bidang seperti customer service dan penulisan mengalami sedikit penurunan dalam jumlah lowongan, sektor seperti komunikasi, operasional, dan pengembangan bisnis justru menunjukkan peningkatan signifikan dan berhasil menembus 10 besar tahun ini.


Tantangan di Balik Fleksibilitas

Meski terdengar menggiurkan, pekerjaan WFA masih termasuk langka di pasar tenaga kerja. FlexJobs mencatat bahwa sepanjang tahun lalu, hanya kurang dari 5% dari total lowongan remote di basis data mereka yang benar-benar menawarkan sistem work-from-anywhere.

Tak hanya itu, mayoritas posisi WFA menuntut pengalaman kerja yang lebih tinggi. Dari data FlexJobs di 2025, hanya sekitar 3% lowongan yang tersedia untuk pemula. Sementara 76% ditujukan untuk tenaga kerja berpengalaman, 13% untuk level manajer, dan sisanya 8% untuk posisi manajemen senior.

“Model kerja ini bukan untuk semua orang,” kata Spencer. “Anda tidak bisa sembarangan menempatkan seseorang yang benar-benar baru di industri ini ke dalam lingkungan kerja yang sangat mandiri. Mereka mungkin belum memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam sistem kerja seperti ini.”


Keterampilan Wajib untuk Bertahan di Sistem WFA

Apa saja keterampilan yang dibutuhkan untuk mampu bekerja dari mana saja secara efektif?

Menurut Spencer, perusahaan yang menawarkan WFA biasanya mencari kandidat dengan kemampuan manajemen waktu yang kuat, komunikasi efektif, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis. Tak kalah penting, keterampilan teknis juga harus dimiliki, mengingat sebagian besar tim bekerja secara asynchronous—alias tidak dalam waktu yang sama—sehingga individu harus bisa menyelesaikan berbagai kendala teknis secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain.

Salah satu tantangan utama dalam sistem kerja WFA adalah kemampuan untuk tetap produktif meskipun tidak berada dalam satu zona waktu atau ruang fisik yang sama dengan rekan kerja. Di sinilah kedisiplinan dan kemandirian memainkan peran krusial.


Tips Meningkatkan Peluang Diterima Kerja WFA

Jika kamu tertarik masuk ke dunia kerja WFA, penting untuk menunjukkan bukan hanya daftar keterampilan, tetapi juga bukti konkret bahwa kamu mampu bekerja secara mandiri dan memberikan hasil.

“Jangan hanya menyebutkan bahwa kamu bisa mengelola waktu atau menyelesaikan masalah,” ujar Spencer. “Tunjukkan contoh nyata dan pengalaman sebelumnya yang membuktikan kamu memiliki keterampilan tersebut.”

Misalnya, kamu bisa menuliskan pengalaman mengelola proyek lintas zona waktu, menyelesaikan kendala teknis secara mandiri, atau menjadi kontributor penting dalam tim remote. Bukti-bukti seperti ini memberikan kepercayaan bagi perekrut bahwa kamu tidak hanya siap, tetapi juga kompeten dalam menghadapi tantangan kerja jarak jauh
Copyright © Tampang.com
All rights reserved