Sumber foto: Canva

Akreditasi Jurusan atau Universitas: Mana yang Lebih Penting di Dunia Kerja?

Tanggal: 26 Jul 2025 09:09 wib.
Di tengah persaingan ketat mencari pekerjaan, status akreditasi kampus atau program studi sering jadi pertanyaan besar bagi calon mahasiswa dan orang tua. Ada yang bilang akreditasi universitas itu segalanya, yang lain berpendapat akreditasi jurusan jauh lebih relevan. Kebingungan ini wajar, sebab keduanya memang penting. Namun, saat bicara tentang peluang di dunia kerja, mana sih yang sebenarnya punya bobot lebih besar? Jawabannya tidak selalu hitam-putih, tapi lebih pada bagaimana kedua akreditasi ini saling melengkapi dan persepsi pasar kerja.

Pentingnya Akreditasi Universitas: Reputasi dan Citra Institusi

Akreditasi universitas mencerminkan kualitas institusi pendidikan secara keseluruhan. Ini seperti cap mutu yang diberikan kepada perguruan tinggi atas standar manajemen, fasilitas, sumber daya dosen, riset, hingga kualitas lulusannya secara umum. Akreditasi universitas yang tinggi, misalnya A atau Unggul, seringkali diasosiasikan dengan reputasi yang baik, stabilitas institusi, dan lingkungan akademik yang kondusif.

Bagi banyak perusahaan besar atau multinasional, reputasi universitas tempat seorang pelamar menempuh pendidikan bisa jadi filter awal. Lulusan dari universitas yang punya nama besar dan akreditasi tinggi seringkali diasumsikan memiliki dasar pengetahuan yang kuat, jaringan alumni yang luas, dan kemampuan adaptasi yang baik. Citra positif ini memberikan semacam privilege di awal proses seleksi, terutama untuk posisi-posisi umum atau program pengembangan. Dalam beberapa kasus, akreditasi universitas juga menjadi pertimbangan penting bagi beasiswa pascasarjana atau studi lanjut di luar negeri. Ini menunjukkan bahwa akreditasi universitas menjadi tolok ukur umum terhadap kualitas institusi secara luas.

Peran Kunci Akreditasi Jurusan: Spesialisasi dan Kompetensi

Di sisi lain, akreditasi jurusan atau program studi lebih spesifik dan detail. Ini adalah penilaian terhadap kualitas suatu program studi tertentu, meliputi kurikulum, kualitas pengajar di bidang itu, fasilitas laboratorium, relevansi materi dengan industri, hingga kompetensi khusus lulusannya. Akreditasi jurusan menunjukkan seberapa baik suatu program studi menyiapkan mahasiswanya untuk bidang profesi spesifik.

Dalam dunia kerja, terutama untuk posisi yang sangat teknis atau spesifik, akreditasi jurusan seringkali punya bobot yang lebih besar. Contohnya, perusahaan teknologi mungkin lebih memperhatikan akreditasi program studi Ilmu Komputer atau Teknik Informatika, daripada akreditasi universitasnya secara umum. Begitu pula dengan perusahaan farmasi yang mencari lulusan dengan akreditasi program studi Farmasi yang unggul. Ini karena akreditasi jurusan secara langsung menjamin bahwa kurikulum yang diajarkan relevan, dosen-dosennya ahli di bidangnya, dan lulusan punya keterampilan yang dibutuhkan industri. Di sinilah kompetensi spesifik seorang pelamar benar-benar terlihat.

Kombinasi Keduanya: Paling Ideal di Mata Perekrut

Sejatinya, tidak ada satu akreditasi pun yang berdiri sendiri sebagai penentu mutlak kesuksesan di dunia kerja. Dalam banyak kasus, kombinasi keduanya adalah yang paling ideal di mata perekrut. Universitas dengan reputasi bagus yang juga memiliki jurusan dengan akreditasi tinggi akan menghasilkan lulusan yang sangat kompetitif. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan general knowledge yang kuat dari universitas, tetapi juga specialized skills yang mendalam dari jurusannya.

Perekrut modern semakin cerdas. Mereka tidak hanya melihat nama besar kampus, tapi juga mendalami kurikulum jurusan dan relevansinya dengan kebutuhan perusahaan. Namun, jika harus memilih salah satu, konteks pekerjaan sangat menentukan. Untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan umum, kemampuan berpikir kritis, dan adaptasi cepat, akreditasi universitas mungkin lebih dominan. Sementara itu, untuk posisi yang membutuhkan keahlian teknis dan spesialisasi mendalam, akreditasi jurusan akan menjadi faktor penentu utama.

Realitas Pasar Kerja: Kompetensi Individu yang Utama

Pada akhirnya, akreditasi adalah pintu gerbang awal. Begitu masuk ke tahap wawancara atau uji kompetensi, yang paling menentukan adalah kemampuan individu itu sendiri. Pengalaman magang, proyek pribadi, kemampuan soft skill seperti komunikasi dan kerja tim, inisiatif, dan keinginan untuk terus belajar, seringkali menjadi pembeda utama. Akreditasi bisa jadi daya tarik di CV, tapi performance selama proses seleksi dan kemampuan nyata saat bekerja adalah yang paling krusial.

Perekrut mencari individu yang tidak hanya memiliki dasar akademik yang kuat (yang ditunjukkan oleh akreditasi), tetapi juga mampu menerapkan ilmu, berinovasi, dan berkontribusi secara nyata. Ini berarti, seorang lulusan dari jurusan dengan akreditasi biasa di universitas yang tidak terlalu terkenal pun bisa bersinar jika punya portofolio kuat, pengalaman relevan, dan soft skill yang mumpuni. Akreditasi hanyalah salah satu indikator, bukan satu-satunya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved