Sumber foto: tajukflores.com

Timbu, Kue Beras Tradisional dari Dompu, NTB Indonesia Diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Tanggal: 26 Apr 2024 07:43 wib.
Kue tradisional "timbu" dari Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Timbu, mirip dengan lemang, terbuat dari beras ketan putih yang dicampur dengan santan dan garam, kemudian dipanggang di dalam batang bambu. Camilan gurih yang lezat ini telah menjadi bagian dari budaya Dompu selama ribuan tahun dan sering dibuat selama liburan, acara budaya, dan perayaan seremonial.

Saat ini, dengan status barunya, pemerintah setempat bertujuan untuk menemukan cara inovatif untuk melestarikan Timbu, yang saat ini hanya tahan selama tiga hari, dan berencana untuk mengadakan "Puru Timbu" Burning Festival.

Namun, ditekankan bahwa status WBTB dapat dicabut jika tidak ada perbaikan dalam pelestarian dalam waktu tiga tahun.

Kabupaten Dompu, dengan keindahan alamnya, terletak di bagian utara Pulau Sumbawa. Wilayah ini terkenal dengan keanekaragaman budaya dan kuliner khasnya. Salah satu warisan budaya yang sangat dijaga adalah kue tradisional timbu.

Setelah mendapatkan pengakuan sebagai WBTB, timbu menjadi semakin dikenal baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini tentu membawa dampak positif bagi promosi pariwisata di daerah Dompu.

Upaya pelestarian kue timbu juga telah mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat. Sekolah-sekolah di Dompu, bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat, mengadakan pelatihan dan lokakarya untuk mengajarkan cara membuat timbu kepada generasi muda.

Pengakuan sebagai WBTB juga membawa harapan besar bagi pelaku usaha lokal. Mereka berharap bahwa timbu dapat menjadi daya tarik wisata kuliner yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Sebagai upaya pelestarian, pemerintah setempat secara aktif mendukung inovasi dalam pembuatan timbu. Mereka mendorong para pengrajin kue timbu untuk mencoba berbagai cara untuk melestarikan kue tersebut agar bisa tahan lebih lama, tanpa mengorbankan rasa dan teksturnya.

Selain itu, pemerintah setempat juga sedang menjajaki kerja sama dengan para ahli di bidang konservasi makanan untuk mencari solusi yang tepat dalam memperpanjang masa simpan timbu. Hal ini diharapkan dapat membantu menjaga keaslian rasa dan teknik pembuatan kue timbu yang sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Perayaan "Puru Timbu" Burning Festival yang direncanakan menjadi momen penting untuk mempromosikan warisan budaya ini ke khalayak yang lebih luas. Dalam festival ini, selain memperkenalkan kue timbu lebih lanjut, juga akan diadakan beragam kegiatan budaya dan seni lainnya yang melibatkan masyarakat setempat.

Pengakuan kue tradisional timbu sebagai WBTB tidak hanya membanggakan bagi masyarakat Dompu, tetapi juga memberikan dorongan besar bagi pelestarian warisan budaya dan pengembangan pariwisata lokal. Keberlangsungan kue timbu sebagai bagian penting dari budaya Dompu akan menjadi titik tertarik yang menarik perhatian wisatawan untuk mengenal lebih jauh keindahan dan keberagaman budaya di wlayah ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved