Sumber foto: Google

Sejarah Unik Kue Cubit: Jajanan Indonesia yang Menggoda Selera

Tanggal: 1 Jun 2024 20:46 wib.
Seiring dengan perkembangan zaman, makanan dan kue-kue tradisional Indonesia kian digdaya. Salah satu jajanan yang mengundang selera adalah kue cubit. Mungkin sebagian dari kita penasaran, mengapa kue ini diberi nama "cubit"? Apa sejarah unik di balik jajanan ini? Mari kita telusuri lebih dalam tentang sejarah unik kue cubit, jajanan Indonesia yang kian populer.

Asal Mula Kue Cubit

Kue cubit adalah jajanan ringan yang memiliki ciri khas bentuk bulat pipih dengan berbagai varian rasa mulai dari cokelat, keju, green tea, hingga red velvet. Namun, yang menarik adalah nama "cubit" yang melekat pada kue ini. Sebenarnya, nama "cubit" berasal dari kebiasaan para penjual kue yang mengambil kue dengan mencubitnya menggunakan jari kelingking, telunjuk, dan ibu jari. Tindakan tersebut memberi kesan seperti dicubit, sehingga akhirnya kue ini dikenal dengan sebutan kue cubit.

Sebuah Gigitan Sejarah

Sejarah kue cubit sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Saat itu, kue cubit dikenal dengan sebutan "poffertjes" yang merupakan kue dadar kecil dengan tekstur lembut dan rasa manis. Poffertjes merupakan kue tradisional Belanda yang populer di kalangan masyarakat pedalaman. Di Indonesia, poffertjes kemudian mengalami modifikasi dalam proses pembuatannya dan adapun kue ini menjadi dikenal dengan nama kue cubit.

Kue cubit awalnya hanya dijajakan di pasar-pasar tradisional, terutama di daerah Jakarta. Namun, seiring dengan semakin berkembangnya bisnis kue dan kudapan, kue cubit pun menjadi semakin populer di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, kue cubit kini juga sering dijumpai dalam berbagai event dan pesta, dari yang berskala kecil hingga yang berskala besar.

Pesona Kue Cubit di Dunia Modern

Kue cubit memiliki daya tarik tersendiri dalam dunia kudapan Indonesia. Selain rasanya yang lezat dan varian rasa yang beragam, kue cubit juga memiliki keunikan dalam penjualannya. Biasanya, kue cubit dijajakan dengan cara ditusuk menggunakan tusukan kayu atau plastik kecil, kemudian disusun rapi dalam wadah kecil yang membuatnya mudah dinikmati untuk camilan ringan. Hal ini membuat kue cubit menjadi pilihan favorit bagi banyak orang, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

Selain itu, kue cubit juga memiliki daya tarik visual yang kuat. Karena bentuknya yang kecil dan lucu, kue ini sangat cocok untuk diabadikan dalam foto, terutama di media sosial. Kini banyak pedagang kue cubit yang memperbarui penjualannya dengan cara menghadirkan varian rasa yang unik dan menarik, serta tampilan kemasan yang menarik perhatian. 

Perkembangan Kue Cubit di Era Digital

Dengan semakin canggihnya teknologi dan maraknya bisnis kuliner di era digital, kue cubit pun semakin mudah ditemukan melalui berbagai platform online. Banyaknya aplikasi pengantaran makanan juga memudahkan masyarakat untuk memesan dan menikmati kue cubit tanpa harus repot pergi ke pasar atau toko kue. Fenomena ini juga turut mendukung popularitas kue cubit di kalangan masyarakat luas.

Para penjual kue cubit juga berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dan inovasi dalam pembuatan kue cubit mereka. Dari segi rasa, tekstur, hingga tampilan kemasan, setiap penjual berusaha memberikan yang terbaik untuk menarik perhatian konsumen. Hal ini juga menjadi salah satu faktor penting dalam mempertahankan eksistensi kue cubit di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat.

Warisan Budaya Culinary

Kue cubit bisa dianggap sebagai sebuah warisan budaya culinary yang harus dijaga keberadaannya. Sebagai jajanan tradisional Indonesia, kue cubit menjadi bagian dari identitas kuliner Indonesia. Dengan tetap mempertahankan rasa asli kue cubit sambil tetap berinovasi dengan penambahan varian rasa yang modern, kue cubit tetap mampu bertahan dan melestarikan cita rasanya. Pengaruh kolonial Belanda dalam sejarah kue cubit juga menjadi bukti dari adanya akulturasi budaya yang terjadi dalam pembentukan kuliner kita.

Melalui segala keunikan dan kelezatan kue cubit, kita bisa menyadari betapa beragamnya kuliner Indonesia dan betapa kaya akan sejarah di balik setiap hidangannya. Sehingga, menjaga eksistensi kue-kue tradisional seperti kue cubit adalah sebuah bentuk pelestarian warisan leluhur bagi generasi mendatang.

Kue cubit memiliki sejarah unik yang menjadi cermin dari perpaduan budaya Indonesia dan Belanda. Namun, kue ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam jajaran jajanan khas Indonesia. Dengan perkembangan zaman dan semakin populernya kue cubit di tengah masyarakat, penting untuk menjaga keaslian dan keunikan rasa kue ini, sekaligus mendorong inovasi agar kue cubit tetap relevan di masa mendatang. Sehingga, kue cubit akan terus menjadi bukti dari kekayaan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan.

Dengan adanya sejarah unik di balik nama kue cubit serta pesonanya di dunia modern, kue ini menjadi salah satu jajanan Indonesia yang layak untuk dimasukkan ke dalam daftar kudapan favorit. Semoga kue cubit terus berkembang dan tetap menjadi bagian dari kesukaan masyarakat Indonesia dalam menikmati camilan ringan yang lezat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved