Sumber foto: tribun

Sediakan Makan Gratis Setiap Rabu, Warung Tutup dan Pemilik Dikecam

Tanggal: 1 Mei 2024 21:20 wib.
Sebuah restoran di Kubang Kerian, Kelantan, mengundang perhatian publik dengan memasang poster pengumuman makan gratis yang hanya berlaku setiap hari Rabu. Meski pada awalnya hal ini dianggap sebagai sebuah kebohongan yang mempermainkan warga, pemilik restoran, Nari, akhirnya memberikan penjelasan terkait maksud sebenarnya di balik pengumuman tersebut.

Dalam poster yang dipasang, tertera informasi bahwa restoran tersebut buka setiap hari kecuali hari Rabu, yang menjadi hari pemberian makan gratis. Hal ini membuat netizen marah dan kecewa, merasa bahwa pemilik restoran tidak peduli jika ada yang nekat datang padahal restoran tutup. Banyak yang mengasumsikan bahwa pemilik restoran hanya ingin memberikan harapan palsu kepada masyarakat yang benar-benar kesulitan dan membutuhkan makan.

Namun, Nari membela tindakannya tersebut dengan mengungkapkan bahwa strategi tersebut sebenarnya merupakan upaya untuk lebih memperkenalkan restorannya kepada masyarakat luas. Ia pun mengakui bahwa penulisan yang keliru di poster tersebut merupakan bagian dari strategi pemasaran untuk menarik perhatian dan menjelaskan jam operasional restoran. Meski mendapat banyak kecaman, Nari memilih untuk tetap fokus pada tujuan awalnya.

Dalam penjelasannya, Nari mengungkapkan bahwa niat baiknya adalah untuk mengadakan program makan gratis yang tepat sasaran, yaitu untuk golongan yang memang membutuhkan. Ia menyatakan bahwa program makan gratis tersebut akan ditujukan kepada anak yatim, warga umum, serta pasien di Hospital Universiti Sains Malaysia (HUSM). Ia juga memberikan informasi terkait menu makanan yang disajikan, yang meliputi nasi ulam budu dan hidangan tradisional lainnya pada jam operasional makan siang antara pukul 11 pagi hingga 5 sore setiap hari Rabu.

Lebih lanjut, Nari menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengubah sikap kebanyakan warga Kelantan yang terlalu suka membanjiri tempat-tempat yang menawarkan makanan gratis. Ia ingin membuktikan bahwa program ini ditujukan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan, dan bukan hanya untuk orang-orang yang mencari keuntungan semata.

Niat baik yang menuai kecaman juga terlihat dalam kisah seorang nenek yang tidak mampu membeli mukena baru. Nenek tersebut awalnya ingin membeli mukena, namun uangnya kurang. Penjual mukena pun akhirnya memberikan mukena tersebut secara gratis kepada nenek tersebut. Kisah ini menunjukkan bahwa tindakan kebaikan seringkali mendapat reaksi yang tidak diharapkan, namun tidak mengurangi kebaikan itu sendiri.

Dari kedua kisah di atas, dapat disimpulkan bahwa kadang-kadang niat baik seseorang bisa dianggap sebagai tindakan yang merugikan oleh orang lain. Namun, penting untuk tetap konsisten dengan niat baik tersebut dan menjelaskannya secara bijaksana kepada publik. Selain itu, tindakan kebaikan harus tetap dilakukan tanpa harus terpengaruh oleh reaksi negatif dari orang lain.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved