Sumber foto: google

Sayuran Mentah yang Sebaiknya Dihindari untuk Dikonsumsi

Tanggal: 23 Jun 2024 19:53 wib.
Apakah kamu salah satu orang yang suka mengonsumsi sayuran mentah? Ya, mengonsumsi sayuran dalam keadaan mentah memang menjadi pilihan banyak orang karena dianggap sebagai cara yang baik untuk mendapatkan manfaat maksimal dari nutrisi alami yang terkandung dalam sayuran tersebut.

Di Indonesia sendiri, sayuran mentah sering dijadikan sebagai lalapan sebagai teman makan. Lalapan berupa mentimun, kemangi, selada, dan tomat adalah contoh sayuran mentah yang biasa dikonsumsi.

Meski banyak sayuran yang aman dan bermanfaat dikonsumsi mentah, tapi ada beberapa jenis sayuran yang sebaiknya tidak dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, lho. Apa saja? Simak selengkapnya di sini seperti dikutip Health Digest.

1. Kentang

Menurut laporan yang dilansir oleh MedicineNet, kentang mentah sebagian besar terdiri dari pati resisten yang sulit dipecah oleh tubuh. Untungnya, pati resisten ini hilang saat kentang dimasak. Kentang yang dimasak mungkin lembut dan renyah, tetapi jika kamu menggigit kentang mentah, kamu akan merasakan tekstur keras dan rasa pahit. Ini sudah cukup alasan untuk menghindari kentang mentah, tetapi mereka juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, sakit perut, atau diare.

Ashvini Mashru, pemilik Wellness Nutrition Concepts, mengatakan, "Untuk manfaat paling besar dan risiko paling sedikit dari kentang adalah dipanggang, kukus, tumis, atau masak dengan cara lain." Selain itu, kentang hijau memiliki kandungan solanin yang tinggi. Solanin adalah senyawa beracun yang bisa, dalam jumlah kecil sekalipun, dapat merusak sistem saraf pusat atau bahkan berakibat fatal. Oleh karena itu, jika melihat area hijau pada kentang, pastikan untuk memotong bagian tersebut sebelum dimasak.

2. Daun Rhubarb

Rhubarb adalah sayuran yang nutrisinya dapat membantu mengelola kadar kolesterol, mendukung kesehatan tulang, melindungi dari sembelit, dan masih banyak lagi. Namun, rhubarb juga bisa memiliki efek buruk jika dimakan berlebihan. Rhubarb tidak boleh dimakan seluruhnya, melainkan hanya batangnya yang bisa dikonsumsi baik, dimasak atau mentah. Di sisi lain, makan daun rhubarb bisa beracun karena kandungan asam oksalat yang tinggi dalam tanaman tersebut.

Tanda-tanda keracunan daun rhubarb termasuk luka pada mulut, mual, muntah, batu ginjal, kesulitan bernapas, suara serak, dan urine yang berwarna merah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa hanya batang rhubarb yang dikonsumsi dan sebaiknya dimasak terlebih dahulu untuk meminimalkan risiko keracunan.

3. Singkong

Yuca atau singkong bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam bentuk mentah karena kulitnya mengandung sianida yang cukup tinggi. Oleh karena itu, konsumsi singkong mentah bisa berpotensi mengancam nyawa jika tidak dimasak dengan benar.

Upaya pendidikan publik sangat penting untuk mencegah risiko keracunan singkong. Dalam studi retrospektif tahun 2018, para peneliti menemukan bahwa hampir setiap kasus keracunan singkong melibatkan konsumsi singkong rebus. Sianida dalam singkong dapat dihilangkan dengan baik saat dipanaskan atau direbus. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengupas dan memasak singkong dengan baik agar aman untuk dikonsumsi.

4. Kol dan Kecambah

Kol, serta kecambah lobak dan alfalfa, sebaiknya dihindari mentah. Menurut HealthShots, kol mentah dapat meningkatkan risiko infeksi salmonella atau E. coli. Hal yang sama berlaku untuk kecambah mentah, yang juga berisiko menyebabkan infeksi listeria.

Untuk membantu mengurangi risiko penyakit bawaan makanan, kol dan kecambah adalah dua sayuran yang sebaiknya dicuci dan dimasak dengan baik sebelum dimakan. Ahli diet terdaftar Lisa Cohn merekomendasikan agar kecambah sebaiknya dibeli segar dan menghindari konsumsi bagi anak kecil, wanita hamil, orang tua, dan mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah.

5. Sayuran Cruciferous

Sayuran cruciferous seperti brokoli, kembang kol, kale, dan kubis Brussel memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Namun, sayuran ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan, lebih baik memasak sayuran cruciferous sebelum dikonsumsi.

Memasak sayuran mentah dapat meminimalkan risiko terkena penyakit akibat bakteri dan meningkatkan pencernaan. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari sayuran, sebaiknya hindari konsumsi mentah untuk sayuran-sayuran yang telah disebutkan di atas. Pastikan untuk selalu mencuci sayuran sebelum dimasak dan memastikan penyimpanan yang tepat agar nutrisi tetap terjaga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved