Rahasia Rasa Umami dalam Masakan Nusantara
Tanggal: 22 Jul 2025 09:16 wib.
Masakan Nusantara itu ibarat simfoni rasa yang kaya, kompleks, dan bikin nagih. Di balik gurihnya rendang, lezatnya soto, atau nikmatnya sambal, ada satu rasa misterius yang seringkali jadi bintang utama: umami. Rasa kelima ini, yang berarti "rasa enak yang gurih" dalam bahasa Jepang, sejatinya sudah jadi bagian tak terpisahkan dari dapur-dapur tradisional Indonesia jauh sebelum istilahnya populer. Umami inilah yang bikin lidah kita terus bergoyang dan ingin nambah lagi. Tapi, dari mana datangnya rasa umami yang istimewa ini dalam masakan kita?
Glutamat Alami
Umami itu bukan sekadar rasa gurih biasa. Ia berasal dari asam amino bernama glutamat, serta dua jenis nukleotida, yaitu inosinat dan guanilat. Saat glutamat ini bebas (tidak terikat pada protein), ia akan berinteraksi dengan reseptor rasa di lidah kita, menciptakan sensasi gurih yang mendalam, kaya, dan bertahan lama.
Dalam masakan Nusantara, umami ini hadir secara alami dari berbagai bahan pangan. Contoh paling jelas adalah kaldu tulang atau kaldu daging. Saat tulang dan daging direbus perlahan dalam waktu lama, protein di dalamnya akan terurai menjadi asam amino bebas, termasuk glutamat. Inilah kenapa soto, rawon, atau bakso kuah punya rasa dasar yang begitu kaya dan gurih alami. Proses pemasakan yang lama dan melibatkan rebusan kaldu memang jadi salah satu rahasia umami tradisional.
Selain itu, ikan teri, ebi (udang kering), dan terasi juga merupakan sumber umami yang luar biasa. Bahan-bahan laut yang difermentasi atau dikeringkan ini memiliki kandungan glutamat yang tinggi. Tak heran jika terasi menjadi bumbu kunci dalam banyak sambal dan masakan tumisan di Indonesia. Aroma dan rasa umami yang kuat dari terasi bisa mengangkat cita rasa masakan secara drastis, menjadikannya lebih nikmat.
Fermentasi: Mesin Penghasil Umami Tradisional
Salah satu rahasia terbesar umami dalam masakan Nusantara adalah proses fermentasi. Fermentasi adalah proses alami di mana mikroorganisme memecah senyawa kompleks menjadi yang lebih sederhana. Dalam konteks makanan, ini seringkali berarti memecah protein menjadi asam amino bebas, termasuk glutamat.
Beberapa contoh bahan fermentasi yang kaya umami di Indonesia antara lain:
Tempe dan Oncom: Kedelai yang difermentasi menjadi tempe atau ampas tahu yang difermentasi menjadi oncom adalah sumber protein nabati yang hebat, dan juga kaya akan glutamat. Rasa umami dari tempe goreng atau sayur lodeh yang pakai tempe bisa sangat menonjol.
Kecap Ikan dan Terasi: Kedua bumbu ini adalah hasil fermentasi ikan atau udang. Proses fermentasi yang panjang ini menghasilkan konsentrasi glutamat yang sangat tinggi, memberikan rasa umami yang intens. Kecap ikan memang lebih populer di masakan Asia Tenggara lainnya, tetapi terasi adalah versi khas Indonesia yang tidak kalah kuat umaminya.
Tauco: Kedelai yang difermentasi dengan garam dan air ini juga kaya glutamat, memberikan rasa gurih yang khas pada tumisan atau hidangan tertentu.
Proses fermentasi ini adalah kearifan lokal nenek moyang kita yang secara tidak langsung telah menciptakan "penambah rasa alami" ribuan tahun sebelum kita mengenal istilah MSG.
Kombinasi Bahan: Sinergi Umami yang Maksimal
Para koki Nusantara zaman dulu mungkin tidak tahu istilah "umami", tapi mereka mengerti betul cara menggabungkan bahan-bahan untuk menciptakan ledakan rasa gurih. Mereka secara intuitif menemukan bahwa kombinasi bahan-bahan tertentu bisa menghasilkan efek sinergi umami yang jauh lebih kuat daripada umami dari satu bahan saja.
Contoh paling klasik adalah penggunaan kaldu yang diperkaya dengan jamur atau tomat. Jamur, terutama jamur kering, mengandung guanilat yang tinggi. Tomat juga kaya akan glutamat alami. Ketika bahan-bahan ini digabungkan dalam sup atau saus, rasa umaminya akan berlipat ganda. Ini adalah alasan mengapa jamur sering menjadi bumbu rahasia dalam masakan vegetarian yang ingin tetap gurih, atau mengapa tomat selalu jadi andalan di berbagai sambal dan gulai.
Gula merah, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah tertentu juga punya peran dalam memperkuat profil umami. Meskipun bukan sumber umami langsung, mereka seringkali menjadi "pendukung" yang memperkuat dan menyeimbangkan rasa, sehingga sensasi umami bisa lebih menonjol dan terasa lengkap di lidah.
Jadi, rahasia rasa umami dalam masakan Nusantara sebenarnya bukan lagi rahasia besar. Ia adalah hasil dari pemilihan bahan alami yang kaya glutamat dan nukleotida, kearifan lokal dalam memanfaatkan proses fermentasi, serta kejeniusan dalam mengombinasikan bahan-bahan untuk mencapai sinergi rasa yang sempurna.