Omelette Raksasa Ini Dibuat dari 10.000 Telur
Tanggal: 16 Agu 2017 23:47 wib.
Tampang.com, Internasional - Di sebuah kota kecil di Belgia, Malmedy terdapat acara yang unik. Disana, para warga membuat omelette dengan bahannya berasal dari 10.000 telur.
Di Kota Malmedy, acara ini tidak hanya baru digelar tahun ini. Tradisi penciptaan omelette raksasa ini telah berlangsung selama 22 tahun. Meski terdapat masalah terkontaminasinya telur di Eropa, acara ini tetap digelar oleh warganya.
Seperti dikutip dari laman Star, terdapat 10.000 telur ayam yang digunakan. "Sebelumnya saya tidak alami kesulitan mencari pasokan telur, tapi minggu ini sedikit berbeda," ujar Benedicte Mathy selaku presiden World Giant Omelette Brotherhood cabang lokal.
Minggu-minggu ini, seperti diketahui di Eropa, khususnya Belgia dan Belanda tengah mengalami krisis pasokan telur ayam akibat tercemarnya telur oleh insektisida fipronil.
Telur-telur terkontaminasi ini ada di 15 negara Uni Eropa, Swiss serta Hong Kong. Akibatnya banyak pasokan telur ditarik dari supermarket dan dimusnahkan.
Mathy yang sudah mengurus World Giant Omelette Festival selama lebih dari 20 tahun menegaskan telah melakukan upaya pencegahan saat pihaknya mengumpulkan pasokan telur untuk omelette raksasa ini. "Kami sudah mengatur pasokan telur, sekitar 8.000 telur didatangkan dari peternakan yang jaraknya 40 km dari sini jadi kami tahu kualitasnya," ujar Mathy.
Sementara sisanya, sekitar 2.000 telur didapat dari dua jaringan supermarket besar yang mendanai acara ini. Penyelenggara festival menegaskan telur yang disajikan aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan.
Tahun lalu, World Giant Omelette Festival berhasil mendatangkan 7.000 pengunjung ke Malmedy. Mereka antusias melihat pembuatan omelette di atas wajan datar berdiameter 4 meter. Sementara api untuk memasaknya berasal dari kayu bakar.
Tahun ini Mathy mengatakan warga lokal sangat mendukung terselenggaranya World Giant Omelette Festival. "Warga punya kepercayaan pada kami. Seseorang tidak bisa menyelenggarakan festival seperti kita tanpa melakukan tindak pencegahan," pungkas Mathy.