Sumber foto: Google

Masakan Petis Cirebon: Warisan Kuliner yang Memikat

Tanggal: 23 Jul 2024 13:20 wib.
Cirebon, sebuah kota di pesisir utara Jawa Barat, dikenal dengan kekayaan kulinernya yang khas dan unik. Salah satu hidangan yang menjadi ikon kuliner Cirebon adalah masakan petis. Petis Cirebon tidak hanya menawarkan cita rasa yang lezat tetapi juga menyimpan sejarah dan tradisi yang kaya. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai masakan petis Cirebon, mulai dari sejarah, cara pembuatan, hingga kelezatannya yang tak tertandingi.

Sejarah Masakan Petis Cirebon

Petis merupakan bumbu yang terbuat dari udang atau ikan yang dimasak hingga kental. Di Cirebon, petis telah dikenal sejak lama dan menjadi bagian penting dari kuliner tradisional. Sejarah petis Cirebon dapat ditelusuri kembali ke zaman Kesultanan Cirebon, di mana hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara kerajaan. Petis Cirebon juga diyakini mendapat pengaruh dari budaya Tionghoa yang telah lama menetap di daerah tersebut.

Cara Pembuatan Petis Cirebon

Membuat petis Cirebon memerlukan proses yang cukup panjang dan teliti. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan petis Cirebon:

Pemilihan Bahan: Udang atau ikan segar adalah bahan utama dalam pembuatan petis. Kualitas bahan sangat mempengaruhi rasa akhir dari petis.

Pemasakan: Udang atau ikan dimasak bersama bumbu-bumbu seperti bawang putih, gula merah, dan garam. Proses ini dilakukan hingga bahan mengental dan berwarna gelap.

Pengeringan: Setelah dimasak, petis perlu didinginkan dan dikeringkan. Proses ini memerlukan waktu beberapa hari hingga petis benar-benar kering dan siap digunakan.

Pengemasan: Petis yang sudah kering kemudian dikemas dalam wadah tertutup untuk menjaga keawetannya. Petis ini bisa bertahan hingga beberapa bulan jika disimpan dengan baik.

Kelezatan Masakan Petis Cirebon

Masakan yang menggunakan petis Cirebon memiliki cita rasa yang khas, perpaduan antara manis, gurih, dan sedikit asin. Berikut beberapa hidangan populer yang menggunakan petis sebagai bumbu utamanya:

Tahu Gejrot: Salah satu makanan jalanan yang terkenal di Cirebon. Tahu goreng yang disajikan dengan kuah petis, bawang merah, dan cabai. Rasanya yang segar dan pedas membuat tahu gejrot sangat digemari oleh masyarakat.

Empal Gentong: Hidangan berkuah yang mirip dengan gulai, menggunakan daging sapi yang dimasak dalam kuah petis. Empal gentong biasanya disajikan dengan nasi atau lontong.

Nasi Jamblang: Hidangan nasi yang disajikan dengan berbagai lauk pauk, salah satunya adalah sambal petis. Nasi jamblang menjadi salah satu hidangan wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Cirebon.

Mie Koclok: Mie yang dimasak dengan kuah kental yang terbuat dari santan dan petis. Mie koclok memiliki rasa yang gurih dan kaya, sangat cocok dinikmati saat cuaca dingin.

Docang: Hidangan sayur yang terdiri dari lontong, tauge, daun singkong, dan kelapa parut yang disiram dengan kuah petis. Docang biasanya dinikmati sebagai sarapan pagi.

Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

Masakan petis Cirebon bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan melestarikan masakan petis, kita turut menjaga tradisi dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Selain itu, masakan ini juga berpotensi menjadi daya tarik wisata kuliner yang dapat meningkatkan perekonomian lokal.

Upaya Pelestarian dan Pengembangan

Berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah setempat untuk melestarikan masakan petis Cirebon. Salah satunya adalah dengan mengadakan festival kuliner yang menampilkan berbagai masakan tradisional Cirebon, termasuk petis. Selain itu, para pengusaha kuliner lokal juga berinovasi dengan menciptakan varian baru dari hidangan yang menggunakan petis, sehingga menarik minat generasi muda untuk mencicipi dan mengenal masakan ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved