Sumber foto: google

Kedai Laksa The Asian Makanstall Diskon Setengah Harga Berkat Sumbangan Pelanggan

Tanggal: 27 Jun 2024 16:21 wib.
Seorang pedagang kaki lima di Chinatown, Singapura, sedang menjadi sorotan publik karena memberikan potongan harga setengah untuk semangkuk laksa yang dijualnya. Dengan potongan harga ini, kedai The Asian Makanstall milik Bobby Lee mungkin menjadi salah satu warung laksa termurah di Singapura.

Menariknya, laksa yang biasanya dihargai 4SGD, kini hanya dihargai 2SGD, atau sekitar Rp 24 ribu. Laksa yang dijual oleh Lee ini berisi tofu puff, fish cake, dan bahan-bahan yong tau foo lainnya, yang membuatnya menjadi pilihan yang lezat dan bergizi.

Menurut Lee yang diwawancarai oleh Shin Min Daily News seperti dilansir dari Mustsharenews, “Ini mungkin laksa termurah di Singapura. Semangkuk hanya berharga 2SGD.”

Menurut Lee, inisiatif memberikan potongan harga ini bermula dari seorang pelanggan yang datang ke kedainya sekitar tiga minggu lalu. Pelanggan tersebut memberikan sejumlah uang kepada Lee dan meminta agar ia menjual laksa dengan harga yang terjangkau, sehingga banyak orang bisa menikmati makanan tersebut, terutama para lansia atau mereka yang membutuhkan.

Meski tidak diungkapkan identitasnya, Lee menyebut bahwa pelanggan tersebut adalah seorang yang baik hati dan sering menyumbang ke kuil serta panti jompo.

Dampak dari potongan harga ini sangat signifikan. Lee berhasil menjual 60 mangkuk laksa hanya dalam waktu satu jam. Penjualan di kedainya juga meningkat dua kali lipat.

Terkait pembayaran sumbangan ini, Lee mengaku bahwa margin keuntungannya tidak meningkat secara signifikan, bahkan harga bahan-bahan seperti udang dan santan juga meningkat. Namun, Lee ragu untuk menaikkan harga karena khawatir pelanggan tidak akan menerimanya.

Dipastikan bahwa sumbangan tersebut berhasil membantu mengimbangi sebagian biaya bahan-bahan untuk kedai Lee. Namun, seiring dengan kenaikan harga bahan-bahan, diperkirakan sisa dana sumbangan tersebut akan habis dalam satu atau dua minggu ke depan. Jika tidak ada sumbangan kedua setelah itu, Lee akan kembali menjual laksa dengan harga normal.

Istri Lee juga menceritakan bahwa tahun lalu, bisnis mereka mengalami kesulitan yang signifikan. Dalam beberapa hari, penjualan mereka hanya berkisar antara nol hingga SGD10 saja. Ia sempat mencoba membujuk suaminya untuk menutup warungnya, namun suaminya menolak karena kegemarannya memasak. Lee sendiri telah menjalankan bisnisnya selama delapan tahun setelah menyelesaikan kursus memasak selama tiga tahun di Project Dignity.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved