Jamur Enoki Dilarang Diperjualbelikan? Isu Keamanan Pangan
Tanggal: 17 Jul 2025 10:21 wib.
Jamur enoki, dengan bentuknya yang ramping dan rasa yang lembut, sudah jadi bagian tak terpisahkan dari banyak hidangan Asia, mulai dari hotpot sampai tumisan. Namun, beberapa waktu lalu, berita tentang pelarangan peredaran jamur enoki sempat bikin geger. Banyak yang bertanya-tanya, apakah jamur ini memang berbahaya atau ada alasan lain di baliknya? Untuk mengerti duduk perkaranya, kita perlu melihat lebih dekat pada isu keamanan pangan dan apa yang sebenarnya terjadi dengan jamur enoki.
Insiden Listeria dan Penarikan Produk Global
Isu pelarangan jamur enoki bukan tanpa sebab. Pada tahun 2020, dunia digegerkan oleh wabah Listeria monocytogenes yang terkait dengan jamur enoki. Bakteri Listeria ini menyebabkan penyakit Listeriosis, yang bisa sangat berbahaya, terutama bagi ibu hamil, bayi baru lahir, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Gejalanya mirip flu, tapi bisa berkembang menjadi infeksi serius seperti meningitis atau sepsis.
Wabah ini bermula di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada, yang kemudian melacak sumber kontaminasinya ke produk jamur enoki yang diimpor dari sebuah produsen di Korea Selatan, yaitu Green Co., Ltd. Menindaklanjuti temuan tersebut, badan pengawas makanan di berbagai negara, termasuk Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Indonesia, mengambil tindakan cepat. Mereka mengeluarkan perintah penarikan produk (recall) dan menghentikan sementara impor jamur enoki dari produsen yang terbukti terkontaminasi.
Penting untuk dipahami, pelarangan atau penarikan ini bukan berarti jamur enoki secara umum berbahaya. Masalahnya terletak pada kontaminasi bakteri Listeria dari sumber tertentu, bukan pada jamur enoki itu sendiri. Ini mirip dengan penarikan produk sayuran lain jika ditemukan kontaminasi E. coli atau Salmonella. Fokusnya adalah pada keamanan proses produksi dan rantai pasokannya.
Langkah Pengawasan di Indonesia
Di Indonesia, Barantan sebagai pihak yang berwenang dalam pengawasan karantina pertanian dan keamanan pangan impor, bergerak cepat setelah ada notifikasi dari International Food Safety Authorities Network (INFOSAN) FAO/WHO. Hasil pengujian laboratorium terhadap sampel jamur enoki impor dari Korea Selatan memang menunjukkan adanya Listeria monocytogenes.
Sebagai tindakan pencegahan dan perlindungan konsumen, Barantan saat itu memutuskan untuk:
Menghentikan sementara pemasukan jamur enoki dari produsen yang terindikasi sebagai sumber wabah.
Melakukan penarikan produk jamur enoki yang sudah beredar di pasaran dari produsen tersebut.
Meningkatkan pengawasan terhadap produk-produk jamur impor lainnya.
Langkah ini adalah bagian dari protokol keamanan pangan internasional untuk mencegah penyebaran penyakit dan melindungi kesehatan masyarakat. Jadi, ini bukan pelarangan permanen terhadap semua jamur enoki, melainkan pembatasan ketat terhadap produk dari sumber yang tidak aman dan peningkatan pengawasan.
Pentingnya Penanganan dan Konsumsi yang Benar
Terlepas dari insiden tersebut, ada beberapa hal penting yang harus diketahui tentang penanganan dan konsumsi jamur enoki (atau jamur jenis lain) untuk menjaga keamanannya:
Cuci Bersih: Selalu cuci jamur enoki secara menyeluruh di bawah air mengalir sebelum dimasak. Ini membantu menghilangkan kotoran dan potensi bakteri yang menempel di permukaan.
Masak Hingga Matang Sempurna: Jamur enoki tidak disarankan untuk dikonsumsi mentah. Bakteri Listeria bisa mati pada suhu panas. Memasak jamur hingga matang sempurna, baik dengan direbus, ditumis, atau digoreng, adalah kunci untuk memastikan keamanannya. Hindari konsumsi mentah atau setengah matang, terutama bagi kelompok rentan.
Jaga Kebersihan Dapur: Pastikan peralatan masak dan permukaan dapur bersih. Hindari kontaminasi silang antara bahan mentah dan makanan yang sudah matang.
Perhatikan Asal Produk: Konsumen disarankan untuk membeli jamur enoki dari pemasok atau toko yang terpercaya dan memiliki izin edar yang jelas.
Status Terkini: Selektif, Bukan Larangan Total
Jadi, apakah jamur enoki benar-benar dilarang diperjualbelikan saat ini? Jawabannya tidak sepenuhnya. Pelarangan total dan permanen terhadap seluruh jamur enoki dari semua negara tidak berlaku. Pembatasan yang terjadi adalah selektif, yaitu terhadap produk dari produsen atau negara yang terbukti bermasalah. Setelah ada perbaikan standar keamanan atau hasil pengujian yang memuaskan dari produsen yang sebelumnya dilarang, izin masuk bisa saja dibuka kembali.
Saat ini, jamur enoki masih banyak diperjualbelikan di pasar dan supermarket di Indonesia, asalkan berasal dari sumber yang aman dan memenuhi standar keamanan pangan. Konsumen tetap bisa menikmati jamur ini dengan aman, asalkan membeli dari tempat terpercaya dan yang paling penting, selalu memasaknya hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi. I