Inilah 10 Jenis Ikan dengan Kadar Merkuri Tinggi yang Beredar di Indonesia ! Yu Simak

Tanggal: 15 Mei 2025 20:00 wib.
Dalam menjaga kesehatan, ikan sering diandalkan sebagai sumber protein hewani yang kaya nutrisi. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua ikan aman untuk dikonsumsi, terutama terkait dengan kandungan merkuri yang dapat membahayakan kesehatan. Berdasarkan data dari Food and Drug Administration (FDA), sejumlah jenis ikan memiliki kadar merkuri yang tinggi dan harus diwaspadai, terutama oleh mereka yang hamil, menyusui, atau anak-anak.

Salah satu yang paling dikenal adalah ikan tuna, yang memiliki kandungan merkuri sekitar 0,350 ppm. Beberapa varietas seperti tuna albacore memiliki tingkat merkuri yang lebih tinggi dan sebaiknya tidak dijadikan konsumsi sehari-hari. Ikan lainnya yang juga patut diwaspadai adalah ikan King Mackerel yang mengandung merkuri sebesar 0,730 ppm. Berbeda dari makarel kalengan yang banyak dijual di pasar, King Mackerel adalah ikan besar yang bisa mencapai berat hingga 40 kilogram. Meski menjadi salah satu primadona bagi pemancing, konsumsi ikan ini harus dilakukan dengan hati-hati.

Selanjutnya, terdapat ikan Tuna Mata Besar atau Big Eye Tuna yang memiliki merkuri hingga 0,689 ppm serta lobster yang juga mengandung merkuri pada kadar sedang sekitar 0,166 ppm. Kemudian, Ikan todak atau swordfish yang terkenal dengan dagingnya yang gurih memiliki kadar merkuri paling tinggi di antara semua, yaitu 0,995 ppm.

Ikan hiu juga memiliki kadar merkuri yang tinggi, mencapai 0,979 ppm. Dalam beberapa budaya, daging hiu sangat diminati dan sering kali dijadikan hidangan gastronomi. Selain itu, ikan jabad atau tilefish memiliki kandungan merkuri yang sangat tinggi, yaitu 1,123 ppm, menjadikannya sebagai ikan yang sebaiknya dihindari. 

Seterusnya, ikan orange roughy dapat ditemukan di kawasan laut yang dalam dengan umur mencapai 150 tahun dan kadar merkuri setara 0,571 ppm. Ikan marlin juga harus diperhatikan karena meski dagingnya lezat, kadar merkurinya mencapai 0,485 ppm. Terakhir, ikan barramundi yang sering dijumpai di perairan Hindia-Pasifik dengan kadar merkuri 0,167 ppm perlu diperhatikan, meski tergolong dalam kategori sedang, tetap penting untuk membatasi konsumsinya.

Munculnya berbagai jenis ikan beracun di pasaran menunjukkan adanya pencemaran di marine ecosystem yang lebih luas akibat limbah industri dan limbah domestik. Terutama di Indonesia, isu ini menjadi hal yang mendesak untuk diperhatikan. Para konsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri dapat berakibat fatal dan menyebabkan gangguan kesehatan serius, termasuk gangguan neurologis. 

Keprioatan harus diberikan untuk memperhatikan asupan seafood dan memastikan bahwa ikan yang dikonsumsi adalah ikan yang aman bagi kesehatan. Pengetahuan dan kesadaran mengenai jenis-jenis ikan yang tinggi merkuri adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan keluarga. Dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat, diharapkan kita dapat memilih ikan yang tidak hanya kaya akan nutrisi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved