Sumber foto: iStock

Era Baru Konsumsi Serangga Pangan di Singapura: 16 Spesies Disetujui untuk Dikonsumsi

Tanggal: 9 Jul 2024 14:26 wib.
Singapura telah menyetujui 16 spesies serangga, termasuk belalang, belalang sembah, dan ulat sutra, untuk dikonsumsi sebagai makanan. Badan Pangan Singapura (SFA) juga menyatakan bahwa serangga ini akan diizinkan untuk diimpor dan digunakan untuk konsumsi manusia atau sebagai pakan hewan. SFA akan bekerja sama dengan para pengusaha untuk mengembangkan produk makanan berbasis serangga yang aman dan lezat.

Perjalanan menuju legalisasi ini dimulai pada akhir 2022, ketika SFA melakukan konsultasi publik tentang regulasi serangga dan produk serangga. Pada April 2023, SFA mengumumkan rencana untuk melegalkan konsumsi serangga pada paruh kedua tahun itu, tetapi batas waktu tersebut kemudian ditunda hingga paruh pertama tahun 2024.

Pada awal 2024, SFA mengumumkan bahwa mereka sedang menyelesaikan rincian implementasi dan berencana untuk memperkenalkan kerangka regulasi pada paruh pertama tahun itu. Akhirnya, pada Juni 2024, persetujuan untuk konsumsi serangga resmi diberikan.

SFA telah mengembangkan pedoman untuk menyetujui serangga sebagai makanan. Pedoman ini berlaku untuk bisnis yang ingin mengimpor, beternak, atau memproses serangga untuk makanan dan pakan hewan.

Meskipun standar internasional untuk mengatur serangga sebagai makanan dan pakan belum ditetapkan, SFA telah mengembangkan pedoman sendiri. Pedoman ini didasarkan pada studi ilmiah dan referensi dari negara dan wilayah lain yang telah mengizinkan konsumsi serangga tertentu, seperti Uni Eropa, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Thailand.

Spesies serangga yang disetujui harus memiliki sejarah konsumsi manusia, bebas dari kontaminan, dibudidayakan di lingkungan terkontrol dengan langkah-langkah keamanan pangan, tidak dipanen dari alam liar, dan produk akhir harus aman untuk dikonsumsi.

Selain 16 spesies yang disetujui, SFA menekankan bahwa serangga lain yang ditujukan untuk pasar makanan harus melewati proses evaluasi keamanan pangan. Sama seperti produk makanan lainnya, produk serangga akan dimonitor dan diperiksa oleh SFA, termasuk pengambilan sampel untuk pengujian.

Selain itu, SFA menuntut perusahaan yang menjual makanan kemasan yang mengandung serangga untuk dengan jelas melabeli kemasannya, menyebutkan "sifat sebenarnya dari produk." Ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang transparan kepada konsumen.

Meskipun masih belum dikenal oleh banyak orang di Singapura, serangga menawarkan potensi signifikan sebagai sumber protein alternatif yang kaya manfaat. Para peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 2.100 spesies serangga yang dapat dimakan, banyak di antaranya kaya akan vitamin, mineral penting, dan protein.

Dibandingkan dengan hewan ternak yang menghasilkan emisi metana tinggi, serangga menawarkan alternatif protein yang lebih berkelanjutan. Hal ini didukung oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), yang mempromosikan beternak serangga untuk makanan manusia dan pakan hewan.

Beberapa contoh serangga yang kaya protein adalah belalang, belalang sembah, dan ulat tepung. Selain protein, serangga-serangga ini juga mengandung banyak antioksidan dan mineral penting seperti zat besi, seng, tembaga, dan magnesium.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved