Cuanki, Bakso dengan Cita Rasa Anak Kost di Bandung

Hampir setiap kota di Indonesia memiliki kuliner-kuliner khas kota tersebut, begitu juga dengan Bandung. Banyak sekali makanan unik yang berasal dari bumi sangkuriang ini, mulai dari seblak, colenak hingga cimol sangat mudah ditemukan dengan harga yang bersahabat.

Salah satu kuliner yang layak dicoba adalah Bakso Cuanki. Ada yang unik dari kuliner yang satu ini. Tidak seperti bakso-bakso lain yang biasanya dijajakan dengan gerobak bakso beroda-tiga, cuanki dijajakan dengan cara dipikul. Cara pedagang menjajakan baksonya tersebut ternyata berkolerasi dengan nama Cuanki yang berarti “Cari Uang Jalan Kaki.”

Tidak hanya sampai disitu, perbedaan bakso Cuanki dengan bakso yang lain juga terletak pada perangkat “notifikasi” yang digunakan oleh pedangangnya. Bila bakso biasa memanfaatkan suara dari ketukan mangkok dan sendok, Cuanki justru menggunakan pukulan kentongan kecil yang membedakannya dengan pedagang lain.

“loh kalo pake kentongan, jadi kaya tukang somay dong?”

Jangan khawatir. Jika sudah terbiasa, anda akan dapat dengan mudah membedakan antara pedagang bakso Cuanki dan pedagang siomay. Perbedaannya terletak pada irama pukulan kentongnya, bila pukulan kentongnya terasa cepat tanpa jeda maka dapat dipastika bahwa itu adalah pedagang siomay. Namun bila irama suara kentong terdengar lambat berjeda, maka suara tersebut berasal dari bakso Cuanki.

Jika dibandingkan dengan bakso pada umumnya, isi dari semangkuk bakso Cuanki pun terasa lebih minimalis. Bakso biasa pada umumnya berisi bakso, bihun, potongan sawi, bawang goreng lengkap dengan kuah kaldunya. Sedangkan cuanki berisi bakso, tahu dan mie saja. Mie nya pun berasal dari mie instan dengan rasa kuah yang berasal dari bumbu mie instan tersebut. Benar-benar cita rasa anak kosan.

Cukup dengan merogoh kocek Rp. 8000, saja anda sudah bisa menikmati cita rasa bakso Cuanki bandung ini. Bahkan akan lebih murah jika anda menggunakan mie instan sendiri.