Ayam Tangkap, Kuliner Khas Aceh yang Dipenuhi Rempah dan Daun-daunan
Tanggal: 22 Jun 2018 19:20 wib.
Rimbun adalah kesan pertama yang tertangkap mata ketika menatap seporsi ayam tangkap. Betapa tidak, di atas piring, terdapat rempah daun-daunan hijau cukup semarak, bersama serundeng yang menemani beberapa potong ayam goreng. Terlihat menarik.
Ayam tangkap merupakan kuliner khas Aceh. Karena penampilannya itu, banyak yang menyebut ayam tangkap sebagai "ayam sampah". Untung saja, cita rasa yang dimiliki berbanding terbalik dengan tampilannya yang awut-awutan. Sedap dan gurih.
Di beberapa tempat, masakan ini juga dijuluki juga sebagai "ayam tsunami" karena rempah dan dedaunan ikut "bertebaran" di piring ketika disajikan, layaknya ketidakteraturan setelah bencana tsunami.
Rasa gurih dihasilkan dari bumbu yang meresap hingga ke sela-sela daging ayam kampung. Uniknya, serundeng yang terbentuk bukan terjadi akibat campur tangan kelapa parut, melainkan paduan rempah-rempah seperti jahe, lengkuas, dan rempah tradisional lain.
Metode memasaknya, gampang-gampang susah. Gampang karena sebenarnya menyerupai ayam goreng pada umumnya, diungkep kemudian digoreng. Yang susah adalah cara menggorengnya. Kalau terlalu sebentar, dagingnya kurang matang sempurna. Kalau terlalu lama, rempah dan daun kurang crunchy dan gosong. Harus pas waktunya.
Satu porsi ayam tangkap terdiri atas 2-3 potong ayam kampung yang terkubur oleh rimbunnya rempah dan daun-daunan. Konon, dinamakan ayam tangkap karena ayam yang digunakan merupakan hasil tangkapan dari pekarangan sendiri.
Saat disibak, ada irisan cabai hijau dan setidaknya dua jenis daun dalam sajian ini. Ada daun pandan juga daun temurui. Oh ya, daun temurui yang dikenal sebagai daun kari, ikut digoreng bersama. Sepintas, penampilannya seperti daun jeruk. Rasanya unik. Sedikit pahit, tetapi menimbulkan wangi yang khas dan menggugah. Di Aceh, daun ini menjadi salah satu rempah wajib yang ditambahkan dalam aneka masakan.
Setelah ayam matang, dedaunan ini memang tetap disajikan dengan menutupi ayam sehingga terlihat ayam sengaja diletakkan di bawah dedaunan. Dedaunan ini disamping sebagai daya tarik sajian juga menjadi lalapan kering untuk melengkapi potongan ayam. Bila masih dalam kondisi hangat, dedaunan ini memiliki cita rasa kering layaknya kerupuk.
Nasi mengepul hangat tentu jadi teman terbaik dalam menyantap ayam tangkap. Jangan lupa, cocol dengan sambal kecap yang manis pedas untuk menambah kesedaapannya!