Sumber foto: Canva

Aturan Meminum Obat Cacing dari Bayi Hingga Dewasa

Tanggal: 25 Agu 2025 23:02 wib.
Cacingan adalah masalah kesehatan yang umum terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Meskipun sering dianggap sepele, infeksi cacing usus dapat berdampak serius pada kesehatan, terutama pada anak-anak. Cacingan dapat mengganggu penyerapan nutrisi, menghambat pertumbuhan fisik dan kognitif, bahkan menyebabkan anemia. Mengonsumsi obat cacing secara rutin menjadi langkah preventif yang sangat penting. Namun, aturan dan dosisnya tidak sama untuk semua orang. Memahami panduan yang benar, sesuai usia, adalah kunci untuk memastikan pengobatan efektif dan aman.

Siapa Saja yang Perlu Minum Obat Cacing?

Pada dasarnya, setiap orang berisiko terkena cacingan. Infeksi ini bisa terjadi melalui berbagai cara, mulai dari mengonsumsi makanan yang tidak bersih, minum air yang terkontaminasi, hingga kontak langsung dengan tanah atau lingkungan yang mengandung telur cacing. Oleh karena itu, para ahli kesehatan merekomendasikan pemberian obat cacing secara rutin, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menganjurkan program pemberian obat cacing massal (POPM) untuk anak-anak usia 1 hingga 12 tahun sebagai bagian dari upaya nasional untuk mengendalikan cacingan. Pemberian obat ini umumnya dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu dua kali dalam setahun. Meski demikian, orang dewasa juga tidak luput dari risiko, terutama yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi kurang baik atau sering mengonsumsi makanan mentah.

Aturan dan Dosis Sesuai Kelompok Usia

Aturan minum obat cacing sangat bervariasi tergantung pada usia dan jenis obat yang digunakan. Penting untuk selalu membaca label kemasan atau berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk panduan yang tepat. Beberapa jenis obat cacing yang umum digunakan, seperti Albendazole dan Mebendazole, punya aturan dosis yang berbeda.

Bayi di Bawah 1 Tahun: Berdasarkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan, pemberian obat cacing tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 12 bulan. Alasannya, sistem pencernaan bayi masih sangat sensitif dan risiko efek samping lebih tinggi. Untuk bayi, pencegahan cacingan lebih ditekankan pada kebersihan lingkungan dan makanan.

Anak Usia 1 hingga 2 Tahun: Dosis yang direkomendasikan umumnya adalah Mebendazole 500 mg dosis tunggal atau Albendazole 200 mg dosis tunggal. Pemberiannya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Obat sering tersedia dalam bentuk tablet kunyah atau sirup agar lebih mudah dikonsumsi oleh anak.

Anak Usia 2 Tahun Ke Atas Hingga Dewasa: Dosis yang umum adalah Mebendazole 500 mg dosis tunggal atau Albendazole 400 mg dosis tunggal. Pemberiannya juga dianjurkan setiap 6 bulan sekali. Obat ini efektif untuk berbagai jenis cacing, termasuk cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing kremi.

Perlu diingat, untuk cacing kremi, pengobatan mungkin perlu diulang setelah dua minggu karena obat hanya membunuh cacing dewasa dan tidak membunuh telur. Konsultasi dengan dokter atau apoteker tetap disarankan untuk memastikan dosis yang tepat dan menghindari kesalahan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Minum Obat?

Secara umum, waktu terbaik untuk minum obat cacing adalah di pagi hari setelah makan. Ini membantu mengurangi kemungkinan efek samping seperti mual atau sakit perut. Obat cacing tidak selalu harus dikonsumsi dengan makanan berlemak, kecuali jika diarahkan khusus oleh dokter untuk tujuan tertentu. Yang terpenting adalah obat dapat diserap dengan baik oleh tubuh.

Tidak ada persiapan khusus yang rumit sebelum minum obat ini. Namun, ada baiknya memastikan bahwa kebersihan diri dan lingkungan juga dijaga. Percuma saja minum obat jika kebiasaan tidak higienis tetap dilakukan, karena infeksi cacing bisa kembali terjadi dalam waktu singkat.

Perhatian Khusus dan Efek Samping

Meskipun obat cacing relatif aman, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian ekstra. Wanita hamil dan ibu menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat cacing. Beberapa jenis obat mungkin tidak aman untuk janin atau bayi yang sedang disusui.

Efek samping yang mungkin timbul setelah minum obat cacing biasanya ringan, seperti sakit perut, mual, atau diare. Gejala ini umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat. Namun, jika ada reaksi alergi parah atau efek samping yang mengkhawatirkan, segera cari bantuan medis.

Satu hal penting yang perlu ditekankan adalah obat cacing tidak akan bekerja maksimal jika tidak disertai dengan perbaikan sanitasi dan kebersihan. Ajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah bermain, sebelum makan, dan setelah dari toilet. Pastikan makanan dimasak dengan matang dan air yang dikonsumsi bersih. Menjaga kebersihan kuku juga sangat penting.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved