6 Makanan Indonesia yang Menunjukkan Pengaruh Gastronomi Arab
Tanggal: 31 Mar 2024 21:19 wib.
Gastronomi Indonesia amatlah kaya dan beragam. Kesenian kuliner kita dipengaruhi oleh berbagai budaya, dan salah satunya adalah budaya Arab. Di balik kelezatan makanan Indonesia yang kita cintai, nyatanya terdapat jejak-jejak pengaruh dari kuliner Arab yang turut memperkaya cita rasa makanan kita. Inilah 6 makanan Indonesia yang menunjukkan pengaruh gastronomi Arab.
1. Gulai
Siapa yang tidak kenal dengan sajian gulai? Gulai adalah masakan khas Indonesia yang terkenal dengan rempah-rempahnya yang kaya. Namun, sedikit yang tahu bahwa gulai sebenarnya terinspirasi dari kari yang merupakan makanan khas Arab. Terdapat banyak persamaan antara gulai dan kari dalam hal bumbu-bumbu yang digunakan, seperti kunyit, lada, jintan, dan ketumbar.
2. Sate
Sate merupakan salah satu makanan Indonesia yang sangat populer baik di dalam maupun luar negeri. Daging yang ditusuk dan dipanggang menggunakan arang membuat aroma sate begitu menggoda. Ternyata, konsep sate sendiri merupakan hasil adopsi dari masakan kebab yang berasal dari Timur Tengah. Konsep memasak daging yang dipanggang menggunakan tusukan ini telah diadaptasi dan dijinakkan menjadi sate yang kita kenal hari ini.
3. Mie Goreng
Mie goreng menjadi salah satu menu favorit di warung-warung makan Indonesia. Rasanya yang gurih dan pedas membuat banyak orang ketagihan. Meskipun kita menganggap mie goreng sebagai makanan khas Indonesia, pengaruh dari gastronomi Arab juga terlihat jelas di sini, terutama dalam penggunaan bumbu berupa rempah-rempah seperti jintan, adas, dan juga kemiri yang mirip dengan bumbu yang digunakan dalam masakan Arab.
4. Kebab
Meskipun kebab lebih dikenal sebagai makanan khas Turki, nyatanya kebab juga telah merambah ke Indonesia dan menjadi salah satu makanan favorit di sini. Kebab terbuat dari daging yang dipanggang menggunakan tusukan, kemudian disajikan dengan roti atau nasi. Konsep ini sangat mirip dengan sate, yang menunjukkan bahwa kebab juga telah memberikan pengaruh besar pada kuliner Indonesia.
5. Nasi Kebuli
Nasi kebuli merupakan satu lagi contoh makanan Indonesia yang menunjukkan kehadiran pengaruh dari gastronomi Arab. Nasi kebuli terbuat dari beras yang dimasak bersama daging dan berbagai rempah-rempah. Kombinasi ini sangat mirip dengan hidangan kabsa yang populer di negara-negara Arab. Rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, dan kurma memberikan aroma yang khas pada nasi kebuli.
6. Ketupat
Ketupat adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari nasi yang dibungkus menggunakan janur kelapa. Meskipun ketupat diyakini sebagai makanan khas Indonesia, ketupat sebenarnya juga memiliki kaitan dengan makanan khas Arab, yaitu makanan yang disebut sebagai "Maqluba". Maqluba adalah hidangan nasi yang sama dengan ketupat, namun dibungkus menggunakan daun kurma dan dimasak bersama daging serta rempah-rempah.
Dari keenam makanan di atas, serta masih banyak lagi makanan Indonesia lainnya, jelas terlihat bagaimana pengaruh gastronomi Arab telah membuat kontribusi yang besar dalam keberagaman kuliner Indonesia. Pengaruh ini telah mengubah dan memperkaya cita rasa makanan kita, dan membuktikan bahwa keragaman budaya kuliner memang mendatangkan kelezatan yang memanjakan lidah kita.
Menikmati makanan khas Indonesia seolah membawa kita berkeliling dunia, menemukan jejak-jejak asing yang telah turut meramaikan dan meresap dalam kearifan lokal. Ini adalah bukti bahwa gastronomi adalah bahasa universal yang menghubungkan keberagaman dunia, termasuk keberagaman rasa di lidah kita.
Tentunya, kita tetap harus bangga dengan kekayaan kuliner Indonesia yang begitu beragam ini. Dengan mengetahui jejak pengaruh dari luar yang telah mengubah citarasa makanan kita, kita semakin percaya diri dalam melestarikan dan mengembangkan kuliner Indonesia. Makanan Indonesia tetaplah istimewa, karena dalam setiap gigitan, kita merasakan kisah sejarah yang melibatkan berbagai budaya yang terus hidup dalam makanan kita sehari-hari.