Sumber foto: CNBC Indonesia

Waspada Modus Wangiri: Missed Call Berujung Penipuan Pulsa

Tanggal: 5 Jan 2025 12:50 wib.
Tampang.com | Seiring dengan perkembangan teknologi, modus penipuan juga semakin berkembang. Salah satunya adalah Wangiri Fraud, modus penipuan yang semakin populer. Awal mula modus penipuan ini dikenal di Jepang pada tahun 2000-an dan mulai ramai dibicarakan di Indonesia pada tahun 2018.

Wangiri merupakan jenis penipuan yang dilakukan dengan cara membuat panggilan missed call ke calon korban. Tujuan dari panggilan ini adalah agar korban mau menelepon kembali ke nomor penipu. Global Telco Consult menjelaskan bahwa modus penipuan ini menggunakan jaringan dan perangkat keras seperti pemanggil otomatis dan nomor layanan tarif premium (RPS). Alat pemanggil otomatis ini bisa membuat panggilan telepon dalam jumlah besar secara bersamaan.

Panggilan otomatis yang dilakukan ini umumnya hanya bertahan dalam waktu singkat. Hal ini dilakukan agar calon korban tertarik untuk menelepon kembali nomor penipuan. Biasanya, nomor yang digunakan berasal dari luar negeri dan dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat seolah-olah berasal dari nomor asli.

Salah satu dampak yang ditimbulkan dari modus penipuan Wangiri ini adalah dari segi finansial. Para pelaku penipuan akan mencuri pulsa korban yang melakukan panggilan kembali. Dengan demikian, korban akan mengalami kerugian finansial akibat modus penipuan ini.

Berikut adalah skema penipuan Wangiri yang dirangkum oleh Global Telco Consult:

1. Para penipu akan melakukan panggilan kepada sejumlah besar nomor telepon di berbagai wilayah. Untuk menarik perhatian, mereka akan menggunakan SMS yang meminta pemilik nomor telepon untuk menghubungi kembali.

2. Penerima panggilan yang penasaran akan menelepon kembali ke nomor asing tersebut tanpa menyadari bahwa panggilan tersebut memiliki tarif premium atau merupakan nomor internasional dengan biaya yang tinggi per menitnya.

3. Korban akan tersambung dalam waktu yang lama. Para penipu akan memutar rekaman pesan atau musik sehingga korban akan merasa bahwa panggilan telepon akan segera tersambung.

4. Biaya yang dibebankan kepada korban akibat panggilan ini akan menguntungkan penipu, dimana mereka membagi pendapatan yang diperoleh dengan operator yang memiliki nomor tarif premium.

5. Biasanya korban baru menyadari bahwa panggilan tersebut merupakan penipuan setelah pulsa mereka habis.

Melalui skema ini, para pelaku penipuan berhasil menjalankan modus penipuan Wangiri dengan merugikan korban. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal, terutama jika panggilan tersebut berasal dari luar negeri. Selain itu, penting juga untuk selalu memeriksa biaya tarif panggilan sebelum menelepon kembali ke nomor yang meragukan.

Terkait dengan hal ini, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman yang lebih luas mengenai modus penipuan ini agar mereka dapat menghindari jebakan para pelaku penipuan. Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan pengawasan dan regulasi terhadap nomor-nomor yang memiliki tarif premium agar dapat mengurangi praktek penipuan ini di masyarakat.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan modus penipuan yang berkembang, diharapkan kasus penipuan seperti Wangiri Fraud ini dapat diminimalisir, sehingga pelaku penipuan dapat diidentifikasi dan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini tentu akan menciptakan lingkungan telekomunikasi yang lebih aman dan nyaman bagimasyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved