Sumber foto: Google

Warga Gerebek Markas Ormas yang Kerap Jadi Tempat Pesta Miras

Tanggal: 20 Feb 2025 13:31 wib.
Warga Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, melakukan aksi penggerebekan terhadap markas sebuah organisasi masyarakat (Ormas) yang diduga sering digunakan sebagai tempat pesta minuman keras (miras). Kejadian ini berlangsung pada Selasa malam (18/2/2025) dan sempat terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.

Aksi penggerebekan ini dilakukan oleh warga sekitar yang merasa resah dengan aktivitas mabuk-mabukan yang sering terjadi di posko ormas tersebut. Beberapa warga yang hadir terlihat emosi ketika mendapati tiga pria sedang berada di dalam posko, diduga tengah mengonsumsi miras.

Dalam rekaman video yang beredar, dua pria berpeci terlihat geram terhadap tiga pria yang masih berada di dalam posko. Suasana semakin memanas ketika salah satu warga melemparkan gelas plastik berisi miras ke arah salah satu pria di posko tersebut.

"Kami sudah berkali-kali menegur, tapi mereka tetap saja mabuk-mabukan di sini. Ini kampung, bukan tempat buat pesta miras!" ujar salah satu warga dengan nada kesal.

Menurut keterangan warga, posko ormas tersebut sudah lama menjadi sorotan karena sering digunakan untuk berkumpul hingga larut malam. Selain itu, warga juga mengaku sering melihat orang-orang yang keluar dari posko dalam kondisi mabuk dan membuat kegaduhan.

"Bukan sekali dua kali mereka kami tegur. Sudah sering warga protes, tapi tetap saja mereka berkumpul dan mabuk di sana. Kalau sudah mabuk, mereka teriak-teriak, bikin resah," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga setempat merasa aksi ini perlu dilakukan sebagai bentuk protes agar kejadian serupa tidak terus berulang.

Setelah aksi penggerebekan berlangsung, sejumlah aparat dari Polsek Kembangan datang ke lokasi untuk meredam ketegangan. Polisi langsung memeriksa tempat kejadian perkara dan mengamankan beberapa botol miras yang ditemukan di dalam posko.

Kapolsek Kembangan, Kompol Rico Ardian, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan warga terkait aktivitas mencurigakan di posko tersebut.

"Kami akan menyelidiki lebih lanjut apakah ada pelanggaran yang dilakukan oleh ormas tersebut. Jika terbukti melanggar hukum atau mengganggu ketertiban masyarakat, kami tidak akan ragu untuk bertindak," ujar Kompol Rico.

Pasca penggerebekan, warga menuntut agar posko tersebut ditutup karena dianggap sudah meresahkan. Mereka khawatir, jika dibiarkan, aktivitas mabuk-mabukan bisa berujung pada tindak kriminal seperti perkelahian atau tindak kejahatan lainnya.

"Kami tidak mau lingkungan kami jadi tempat mabuk-mabukan. Kalau mereka masih mau ada di sini, ya harus tertib dan menghormati warga sekitar," tegas seorang warga.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kepemilikan posko dan aktivitas yang terjadi di dalamnya. Sementara itu, warga berharap tindakan tegas bisa segera diambil agar kejadian serupa tidak terulang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved