Wanita Simpanan Laporkan Pejabat yang Tak Kunjung Nikahinya
Tanggal: 13 Agu 2017 22:33 wib.
Tampang.com - Kadang kekuasaan membutahkan mata seseorang, Harta, Tahta, Wanita, selalu saja berkaitan dalam setiap kehidupan dan selalu saja menggoga setiap orang kaum Adam yang berkuasa.
Persoalan asmara antara seorang pejabat tinggi dengan wanita simpanannya yang satu ini berujung pada meja polisi. Kasus ini terjadi pada Walikota terpilih Kendari , Sulawesi Tenggara ( Sultra ), Adriatma Dwi Putra ( ADP).
Seorang wanita bernama Tata telah melaporkan Walikota Kendari ini, dikarena kan walikota sering tidur dengannya dan berjanji akan menikahinya tapi tak kunjung terjadi pernikahan yang sah, dan akhirnya sang wanita Tata melaporkan Walikota Kendari (ADP) dengan tudingan telah melakukan pencemaran nama baik dan atau penghinaan (pasal 310,311,dan atau pasal 315 KUHP).
Kasus ini bermula dari perkenalan ADP ( Walikota Kendari ) dan seorang wanita bernama TATA pada tahun 2016 silam, hingga berbuntut kepada hubungan yang serius ( hubungan badan ) antara kedua nya. Pada bulan Juni 2017 lalu ADP ( Walikota Kendari ) berjanji akan menikahinya secara siri. “Dengan harapan agar hubungan kami sah dimata agama,” kata Tata di Mapolda.
Karena termakan janji tersebut Tata terbuai, dan Tata pasrah. Termasuk dalam berhubungan badan layaknya suami istri. Tata pun memperlakukan sang Walikota sebagaimana suaminya sendiri, walaupun pernikahan siri yang dijanjikan tersebut belum terjadi. “ Waktu itu saya percaya bahwa nantinya pernikahan siri akan terjadi,” ujar sang Wanita ( Tata ).
“Janji tinggal janji karenaterkesan menghindar , saya mulai panik,”kata Tata. Namun rasa takut karena akan berbadan 2 ( hamil ), maka pada 8 Juli 2017 Tata mencoba menghubungi lagi ADP ( Walikota Kendari ), “ saya ingin bicara baik-baik,menanyakan kelanjutan hubungan ini sekaligus menagih janji akan pernikahan siri seperti yang dijanjikannya,” jelas Tata.
Lagi- lagi tidak ada respon dari ADP ( Walikota Kendari ), malah mendapat makian dari ADP dengan kata-kata kotor. Tak kuat dengan perlakuan ADP ( Walikota Kendari ) dengan didampingi dua orang sahabatnya maka Tata memilih menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus ke PMJ. Dengan tegas Tata mengatakan “ sebagai perempuan martabat saya direndahkan”
.
Dan sampai saat ini kasus tersebut masih dalam penyeidikan, karena Tata mempunyai bukti rekaman makian dan obrolannnya bersama ADP ( Walikota Kendari ).
Semoga kasus tersebut cepat selesai dengan baik-baik dan damai apapun alasan dibalik semuanya.
Memang menjadi seorang wanita itu berat resikonya, harus kuat Iman agar kehormatan kita tidak hilang dan dilecehkan para wanita.
Untuk para pejabat tetaplah amanah dalam setiap tugas dan melindungi warganya dengan baik dan benar, bukan mengambil kesempatan. Iman harus tetap dijaga dan menjadi pondasi setiap manusia. Hanya Tuhan Yang Maha Esa yang tau kebenarannya, karena manusia terkadang tertutup matanya untuk melihat kebenaran yang sesungguhnya.