Viral: Wanita Berkali-kali Melakukan Perbuatan Tak Senonoh dengan ODGJ Tanpa Persetujuan, Merekam dan Mengirimkan Videonya
Tanggal: 26 Jul 2024 10:14 wib.
Sebuah kasus viral mengejutkan terjadi di media sosial, di mana seorang wanita melakukan hubungan fisik berkali-kali dengan seorang Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) tanpa persetujuan. Lebih dari itu, wanita ini merekam setiap adegan tersebut dan mengirimkan videonya ke teman prianya. Peristiwa ini terjadi di Singapura, di mana seorang perempuan diajukan ke pengadilan atas tuduhan berulang kali melakukan hubungan seksual dengan penyandang disabilitas intelektual tanpa persetujuan pada tahun 2022.
Dalam kasus ini, wanita tersebut tidak hanya melakukan hubungan fisik tanpa persetujuan, tetapi juga diduga melakukan video call kepada teman prianya saat melakukan dugaan pelanggaran ini. Hal itu merupakan perbuatan yang sanggup menciptakan trauma bagi pihak yang terlibat, tidak hanya korban tetapi juga teman pria yang menyaksikannya melalui video call.
Kasus ini semakin mencengangkan dengan adanya tuduhan 'voyeurisme', yaitu tindakan menyaksikan orang lain melakukan aktivitas seksual demi kesenangan atau kepuasan sendiri. Kasus ini semakin menunjukkan betapa beratnya tuduhan yang dialamatkan kepada wanita tersebut.
Wanita ini menghadapi tiga dakwaan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria penyandang disabilitas dan dua dakwaan voyeurisme. Penyebutan identitas laki-laki ataupun perempuan dalam kasus ini sengaja dihindari untuk melindungi korban dari paparan publik yang dapat menciptakan stigma atau perlakuan negatif terhadap mereka.
Kisah ini bermula di sebuah Bukit Panjang di Singapura di mana wanita tersebut diduga melakukan hubungan fisik tanpa persetujuan dengan pria ODGJ antara bulan Januari dan Februari 2022. Aksi yang tak senonoh tersebut diduga juga melibatkan teman pria wanita ini, yang diketahui menyaksikan perbuatan yang dituduhkan melalui video call di ponselnya.
Pengungkapan kasus ini memberikan kita gambaran betapa rentannya orang dengan disabilitas dalam menjadi korban kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan dan keamanan bagi mereka perlu ditingkatkan, agar mereka tidak menjadi sasaran tindakan kejahatan yang tidak manusiawi.
Kasus serupa juga terjadi di luar negeri, di mana sebuah video menunjukkan pasangan yang sedang berhubungan badan di taman Battery Park, Manhattan, Amerika Serikat. Kasus ini memicu kemarahan warga sekitar, terutama karena aksi tersebut dilakukan di tempat umum di mana anak-anak kecil juga berada. Perlakuan yang tidak senonoh tersebut disoroti oleh banyak pihak, yang mencela pasangan tersebut dan menuntut tindakan hukum yang tegas.
Tindakan tidak senonoh di muka umum, seperti yang terjadi di New York City, secara jelas dilarang dan dapat dikenai sanksi berat dalam hukum setempat. Kasus ini menjadi contoh bagaimana ketidaksenonohan yang dilakukan di tempat umum dapat menciptakan dampak sosial dan psikologis yang negatif bagi masyarakat sekitar, terutama anak-anak yang menjadi saksi dari aksi tersebut.
Kedua kasus di atas menunjukkan bahwa perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan perlu diprioritaskan untuk mencegah tindakan tidak senonoh yang dapat membahayakan kesejahteraan sosial. Perlu adanya upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kesadaran akan perlindungan tersebut dan tindakan tegas dalam penegakan hukum bagi pelaku kejahatan tersebut. Semoga kedepannya kasus-kasus serupa tidak lagi terulang dan kesejahteraan sosial dapat terjaga dengan baik. Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita semua dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang, tanpa terkecuali.