Viral TikToker China Diculik dan Dimutilasi Saat Liburan di Thailand, Tersangka Kabur ke Hong Kong
Tanggal: 22 Jul 2024 23:51 wib.
Kejadian tragis terjadi saat seorang TikToker China bernama Yan Ruimin (38) diculik dan ditemukan tewas dalam keadaan dimutilasi di luar Kota Bangkok, Thailand pada tanggal 13 Juli 2024. Kepergian Yan Ruimin untuk berlibur di Thailand berakhir dengan kematian yang mengerikan. Kejadian ini menjadi perbincangan hangat dan menyita perhatian masyarakat internasional.
Yan Ruimin diduga telah diculik saat berlibur di Thailand, setelah dilaporkan hilang oleh temannya pada tanggal 12 Juli 2024. Media lokal Thailand melaporkan bahwa gambar dari kamera keamanan menunjukkan Yan Ruimin sedang memeriksa ponselnya saat berjalan di sepanjang jalan di Bangkok pada tanggal 1 Juli. Rekaman tersebut menjadi petunjuk awal bagi polisi untuk melacak keberadaan Yan Ruimin.
Jasad Yan Ruimin ditemukan di Chachoengsao, sekitar 80 kilometer dari Bangkok. Meskipun polisi Thailand yakin bahwa jasad yang ditemukan adalah Yan Ruimin, namun masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikannya. Pihak berwajib juga mengetahui bahwa tersangka pembunuhan Yan Ruimin telah melarikan diri dari Thailand ke Hong Kong. Tersangka yang merupakan pria China berusia 32 tahun ini diduga telah bertemu dengan Yan Ruimin pada tanggal 1 Juli, hari dimana Yan Ruimin diduga dibunuh.
Kasus ini menambah daftar panjang kasus penculikan yang terjadi di Thailand dan Filipina dalam beberapa tahun terakhir yang memicu kewaspadaan di kedua negara, terutama bagi para wisatawan asing. Sebelumnya, Yan Ruimin telah berbicara tentang rencana untuk mengunjungi provinsi selatan Phuket pada awal Juli.
Polisi berhasil menemukan mayat Yan Ruimin yang membusuk dan terpotong-potong di Chachoengsao, sekitar 50 km di timur Bangkok pada tanggal 13 Juli 2024. Tim pencari yang dipimpin oleh wakil kepala Biro Kepolisian Metropolitan Thailand (MPB), Noppasil Poolsawat, menemukan mayat di lokasi sepi dekat perumahan di Tambon Bang Phra, distrik Muang, provinsi timur.
Polisi juga telah berupaya untuk melakukan tes DNA pada bagian tubuh korban dan untuk mengonfirmasi identitas secara resmi. Mereka juga tengah berupaya untuk memeriksa seorang tersangka yang diidentifikasi dalam laporan media sebagai Ma Qingyan, seorang pria asal China berusia 32 tahun yang memasuki Thailand dari Singapura pada tanggal 30 Juni.
Pertemuan antara Yan Ruimin dan Ma Qingyan pada tanggal 1 Juli di Bangkok menjadi fokus utama penyelidikan. Polisi menemukan petunjuk yang kuat terkait pergerakan Ma Qingyan setelah pertemuan tersebut, termasuk bukti dari kamera keamanan dan aktivitas pembelian menggunakan akun WeChat Pay milik Yan Ruimin di Makau. Keberadaan Ma Qingyan yang kemudian melarikan diri ke Hong Kong juga menjadi penambah skandal ini.
Peristiwa yang mengejutkan ini memunculkan kekhawatiran atas keamanan para wisatawan asing di Thailand. Kasus penculikan yang berujung pada kematian yang mengerikan ini juga memicu reaksi keras dari masyarakat. Keberadaan sindikat kejahatan yang terlibat dalam kasus ini tidak dapat diabaikan begitu saja oleh pihak berwajib.
Pihak berwajib Thailand bersama dengan pihak berwenang Hong Kong gencar melakukan pengejaran terhadap tersangka dan memastikan proses penyelidikan dilakukan secara menyeluruh. Dukungan dari masyarakat, baik lokal maupun internasional, pun menjadi penting agar kasus ini dapat diungkap dengan tuntas. Kematian Yan Ruimin menjadi peringatan bagi wisatawan untuk selalu waspada dan berhati-hati saat berlibur di luar negeri.