Sumber foto: google

Viral Kades Pati Marahi Pemuda Di Depan Korban Tawuran

Tanggal: 10 Jun 2024 20:43 wib.
Viral di media sosial, Kades Wegil, Heri Priyanto, memarahi sekelompok pemuda di depan mayat yang terbaring di puskesmas di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Rupanya, mayat tersebut merupakan korban meninggal dalam tawuran antar kelompok. Kejadian ini telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat tentang sikap Kades tersebut.

Para pemuda hanya tertunduk dan tidak menjawab saat dimarahi oleh Heri Priyanto. Heri membenarkan jika dirinya yang ada di video tersebut dan dia mengaku menanyai para pemuda soal tewasnya teman mereka. Polisi sendiri memastikan kejadian tersebut tengah dilakukan penyelidikan. Kades tersebut dengan tegas menyampaikan teguran kepada para pemuda agar tidak melibatkan diri dalam tindakan kekerasan dan mendukung perdamaian di lingkungan mereka.

Dilansir pada, Sabtu (8/6/2024), sejumlah pemuda tertunduk saat dimarahi Heri Priyanto. Heri memarahi para pemuda di depan jenazah yang dibaringkan di lantai depan puskesmas. Para pemuda itu tidak menjawab dan hanya tertunduk. Saat dimintai konfirmasi, Heri membenarkan jika dirinya yang ada di video tersebut. Dia mengaku menanyai para pemuda soal tewasnya teman mereka. "Itu saya waktu marah-marah di puskesmas, karena ada teman mereka meninggal dunia tapi lainnya tidak tahu," kata Heri saat dihubungi.

Dia menyebut pemuda yang tewas itu berinisial G (22), warga desanya. Dia menyebut sempat ada gaduh pada Sabtu (8/6) dini hari tadi pukul 01.00 WIB. Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin menyebut pemuda tewas itu korban pembunuhan karena tawuran antar kelompok. Dia memastikan kejadian dugaan pembunuhan terhadap korban tengah dilakukan penyelidikan."Terkait dengan penemuan jenazah yang diduga korban pembunuhan atas nama WG (21) yang terjadi semalam di jalan Prawoto-Wegil, Kecamatan Sukolilo, saat ini masih kita dalami," ucap Alfan kepada wartawan di Pati.

Terkait dengan hal ini, dalam video viral yang beredar di media sosial, Heri marah-marah kepada para pemuda dari desanya yang terlibat tawuran maut.“Nek wis ngene piye? Deleng koncomu iki! Ayo deleng! Nek wis ngene iki piye? Ora iso mbalik iki, Le!!! (Kalau sudah seperti ini bagaimana? Lihat temanmu ini! Ayo lihat! Kalau sudah begini bagaimana? Tidak bisa hidup lagi ini, nak!!!),” bentak Heri saat memarahi pemuda di puskesmas.

Selain itu, menurut informasi yang didapatkan Heri, tawuran antara dua kelompok pemuda di Kecamatan Sukolilo tersebut diawali dari aksi saling menantang via media sosial Facebook. “Informasi dari warga saya, awalnya saling tantang di Facebook. Warga saya orang delapan, bawa empat motor. Usia mereka 20-an. (Akibat tawuran) satu meninggal, satu luka-luka. Pihak lawan lima sampai enam motor,” ungkapnya. 

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Muhammad Alfan Armin menerangkan, peristiwa yang menewaskan Galih terjadi pada Sabtu, 8 Juni 2024 sekira pukul 00:30 WIB di wilayah Desa Prawoto. Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mengetahui kronologi lengkap tawuran maut di Pati. "Yang jelas, korban bersama teman-temannya naik motor, bertemu rombongan motor para pelaku, terjadi keributan, kemudian korban diduga dibacok dengan sajam. Setelah itu pelaku pergi, lalu korban dibawa teman-temannya ke Puskesmas," ungkap Alfan. Jenazah korban sudah dibawa ke RSUD RAA Soewondo Pati untuk diautopsi.

Dari peristiwa tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa sikap tegas dari seorang pemimpin dapat memberikan dampak positif dalam menangani konflik di masyarakat. Pendidikan dan pembinaan kepada generasi muda juga memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam mencegah konflik dan kekerasan di lingkungan kita.  
Copyright © Tampang.com
All rights reserved