TV Pemerintah Suriah: Bom Mobil Meledak di Pusat Kota, Sedikitnya 8 Orang Tewas
Tanggal: 3 Jul 2017 21:30 wib.
Pasukan keamanan mengejar tiga kendaraan yang meledak-ledak melalui Damaskus hari Minggu lalu, mencegat dua di antaranya di pos pemeriksaan namun gagal menghentikan yang ketiga sebelum meledak di pusat kota dan menewaskan sedikitnya delapan orang.
Serangan langka di jantung ibukota Suriah tersebut terjadi menjelang pagi pada hari kerja pertama setelah liburan besar umat Muslim.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan pasukan keamanan melacak ketiga mobil tersebut dan mencegat dua di antaranya di pos pemeriksaan di jalan bandara. Yang ketiga berhasil masuk ke pusat kota, tempat sang sopir meledakkan dirinya di dekat Tahreer Square.
Menteri Administrasi Lokal Suriah, Hussein Makhlouf, mengatakan bahwa respon tersebut menandai "keberhasilan besar dalam menggagalkan sebuah rencana" untuk menyebabkan korban jiwa.
Ada laporan korban yang saling bertentangan.
TV pemerintah Suriah melaporkan delapan orang tewas dan 12 lainnya luka-luka dalam ledakan di dekat kota tua Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, yang melacak pertempuran dengan pemantau di darat, melaporkan setidaknya 12 orang tewas. Sementara itu, TV al-Manar milik Hizbullah, yang dekat dengan pemerintah Suriah, dan Diary of a Mortar, sebuah kelompok aktivis Suriah di ibukota tersebut, mengatakan bahwa terdapat 19 orang tewas.
State TV menunjukkan cuplikan dua kendaraan hangus di jalan bandara, serta rekaman dari Tahreer Square yang menunjukkan bangunan yang rusak dan mobil yang hancur di bundaran kecil.
Pasukan pro-pemerintah telah melakukan pertempuran sengit di daerah pinggiran Damaskus selama perang, namun sebagian besar membuat para pemberontak keluar dari pusat kota. Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Suriah dan pasukan sekutu telah berjuang untuk mengusir pemberontak dari Ain Terma dan Jobar, daerah-daerah sekitarnya di pinggiran timur kota yang berada di bawah kendali pemberontak sejak 2011.
Pemberontak mengatakan pasukan pemerintah menyerang mereka dengan gas klorin dalam semalam, dan Observatorium mengatakan 12 pejuang tewas karena mati lemas. Militer Suriah membantah klaim tersebut, dan tidak ada cara untuk memverifikasi mereka.
Serangan tersebut terjadi beberapa hari sebelum perundingan yang disponsori oleh Rusia akan dilanjutkan di ibukota Kazakhstan, Astana, di mana kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata awal tahun ini setelah telah berulang kali dilanggar. Putaran baru perundingan ini diharapkan dapat menggambarkan "zona de-eskalasi." Pejabat Rusia mengatakan perundingan tersebut juga untuk membahas pembentukan komite rekonsiliasi nasional Suriah.
Sumber: abcnews.go.com