Tragis! NASA Diduga Tak Sengaja Membunuh 'Alien' Mars pada Misi Viking 1976
Tanggal: 29 Des 2024 13:26 wib.
Pada 1970-an, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tidak sengaja membunuh 'alien' di planet tetangga bumi, Mars. Kejadian ini terjadi saat NASA sedang dalam misi mengirim dua pesawat ke Mars. Menurut peneliti Jerman, Dirk Schulze-Makuch, misi Viking 1 secara tidak sengaja membunuh alien penghuni Mars lewat eksperimen mereka pada tahun 1976.
Ahli astrobiologi dari Technische Universität Berlin di Jerman mengungkapkan bahwa NASA pada saat itu tengah menggelar eksperimen mencampur air, nutrien, dan sampel tanah di Mars. Asumsi NASA adalah bahwa makhluk hidup di Mars sama dengan makhluk hidup di Bumi, yakni membutuhkan air untuk hidup.
Menurut Dirk Schulze-Makuch, makhluk hidup di Mars justru tewas akibat percobaan tersebut. Ia berpendapat kehidupan di Mars bergantung kepada garam, mirip dengan organisme yang hidup di wilayah kering seperti Padang Pasir Atacama di Cile. Keberadaan garam menjadi fokus pencarian makhluk hidup di Mars.
Jika cara pandang mengenai cara organisme hidup di kondisi kering Mars ini benar, maka seharusnya lebih cocok untuk menggunakan cairan garam sebagai habitat bakteri untuk "mengangkut" kehidupan dari Mars. Schulze-Makuch juga memberikan contoh hujan badai yang membunuh sebagian besar bakteri di Padang Pasir Atacama karena organisme tersebut tidak sanggup tersiram begitu banyak air dalam waktu singkat.
Dirk Schulze-Makuch mengusulkan untuk mencoba misi pencarian kehidupan baru dengan memahami lebih baik tentang ekosistem Mars, tanpa terlalu fokus pada hanya mencari air. NASA perlu mengevaluasi kembali strategi pencarian kehidupan di Mars dengan mempertimbangkan karakteristik unik dari planet tersebut.
Dalam konteks ini, penelitian tentang keberadaan garam di permukaan Mars dan kemungkinan adanya mikroba yang hidup bergantung pada garam menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Mengingat pentingnya isu ini, NASA dapat mengirimkan misi khusus ke Mars dengan fokus pada eksplorasi mengenai keberadaan garam dan potensi kehidupan mikroba yang terkait dengannya.
Dengan demikian, NASA perlu terus melakukan penelitian secara mendalam untuk memahami kondisi unik dan kehidupan di Mars. Kegagalan eksperimen Viking 1 pada 1976 harus dijadikan pembelajaran untuk memperluas wawasan tentang habitat dan kehidupan di planet Mars, sehingga langkah-langkah yang diambil selanjutnya dapat lebih terarah dan efektif.
Hal ini akan memberikan kontribusi besar dalam pemahaman manusia tentang kehidupan di luar bumi dan membawa penelitian astronomi dan astrobiologi ke tingkat baru. Dengan upaya yang terus-menerus, dapat diharapkan bahwa penemuan-penemuan signifikan terkait dengan kehidupan di Mars akan dapat dicapai pada masa yang akan datang.
Mengapa Garam di Mars Sangat Penting?
Garam memiliki peran yang sangat penting dalam memengaruhi ekosistem di Mars. Kehadiran garam di Mars memungkinkan adanya sumber air yang dapat diperlukan bagi kehidupan mikroba. Di Bumi, kehidupan dalam kondisi kering juga kerap bergantung pada garam sebagai sumber kelembaban.
Mikroba di Padang Pasir Atacama di Cile yang hidupnya bergantung pada garam menjadi contoh konkret bahwa kehidupan bisa tersedia di lingkungan yang kering dengan keberadaan garam. Oleh karena itu, fokus pencarian kehidupan di Mars seharusnya lebih diperluas dengan memperhatikan keberadaan dan fungsi garam dalam ekosistem planet tersebut.
Kemungkinan adanya kehidupan mikroba di Mars yang bergantung pada garam perlu didukung dengan penelitian yang lebih mendalam. Diperlukan upaya untuk mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan kehidupan tersebut dan mencari metode yang tepat untuk mengeksplorasinya.
NASA harus mempertimbangkan ulang pendekatan mereka dalam misi pencarian kehidupan di Mars. Fokus yang lebih besar perlu diberikan pada penelitian tentang keberadaan garam dan potensi kehidupan mikroba yang bisa hidup di bawah kondisi tersebut.
Misi eksplorasi lebih lanjut dengan tujuan untuk memahami ekosistem Mars yang unik, khususnya terkait dengan keberadaan garam, akan menjadi langkah yang tepat untuk memperdalam pengetahuan kita tentang kehidupan di planet Mars. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan oleh NASA akan memberikan dampak positif yang signifikan dalam pemahaman kita tentangalam semesta.