Sumber foto: iStock

Termasuk Surat Tilang Palsu, Ini 7 Modus Baru Penipuan Whatsapp

Tanggal: 6 Jul 2024 18:23 wib.
WhatsApp merupakan aplikasi percakapan yang sangat populer di kalangan pengguna ponsel di seluruh dunia. Namun, popularitasnya juga dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan kejahatan, termasuk penipuan yang dapat menguras rekening korban.

Salah satu modus penipuan yang cukup umum dilakukan melalui aplikasi WhatsApp adalah dengan mengirimkan file APK yang berisi virus atau malware kepada korban. Pesan yang dikirimkan berisi ajakan untuk mengunduh file tersebut, yang kemudian digunakan untuk mengambil alih atau membajak HP atau akun finansial korban.

1. Modus Kurir

Salah satu modus penipuan yang cukup umum dilakukan melalui WhatsApp adalah dengan modus 'kurir'. Para pelaku mengaku sebagai kurir yang ingin mengirimkan barang ke rumah korban dan kemudian mengirimkan lampiran dengan nama file berbentuk APK dengan judul 'LIHAT Foto Paket'. File APK tersebut sebenarnya mengandung virus atau malware yang dapat menguras rekening korban.

2. File Undangan Nikah

Penipuan juga dilakukan melalui modus undangan pernikahan. Para pengguna WhatsApp menerima file APK dari orang yang tidak dikenal dengan judul undangan pernikahan, yang sebenarnya berisi virus atau malware yang berpotensi merugikan korban.

3. Surat Tilang Palsu

Modus lainnya yang berkembang adalah penipuan dengan mengirimkan file APK palsu berjudul 'Surat Tilang-1.0 APK' kepada korbannya. Korban kemudian bisa kehilangan uang yang disimpan di bank jika mengunduh file tersebut.

4. Catut MyTelkomsel

Aplikasi MyTelkomsel juga pernah dicatut pelaku penipuan di WhatsApp. Korban akan diminta mengklik file APK yang dikirimkan dan memberikan izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

5. Pengumuman dari Bank

Pelaku penipuan juga menggunakan modus pengumuman palsu yang seakan berasal dari bank. Isinya mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal. Pengguna WhatsApp kemudian diberikan link untuk mengisi formulir, yang sebenarnya digunakan untuk mencuri data korban.

6. Undangan VCS

Pelaku penipuan juga menggunakan modus video call sex (VCS) di WhatsApp. Mereka melakukan panggilan video ke korban, menyiapkan gambar tak senonoh untuk ditampilkan di layarnya, dan kemudian merekam layar yang menampilkan wajah korban dengan gambar tak senonoh tersebut sebagai alat untuk memeras.

7. Kuras Rekening Pakai Kode QR

Metode penipuan lainnya yang berkembang adalah quishing, yaitu kombinasi kode QR dan phishing. Korban akan diminta memindai QR Code yang kemudian membawa mereka ke situs web palsu untuk mencuri kredensial login korban.

Para pelaku penipuan terus mengembangkan modus baru untuk menipu korban di WhatsApp. Masyarakat perlu waspada dan lebih berhati-hati dalam menerima file atau link yang mencurigakan melalui aplikasi WhatsApp. Utamakan untuk selalu memverifikasi keaslian pengirim sebelum mengunduh atau membuka file atau link yang diterima, serta selalu perbarui informasi mengenai modus-modus penipuan terbaru melalui sumber yang terpercaya.

Berkaitan dengan penipuan WhatsApp, diperlukan upaya perlindungan diri yang lebih baik, seperti meningkatkan kesadaran akan teknik-teknik penipuan yang sering digunakan, serta menghindari tindakan impulsif dalam menanggapi pesan yang mencurigakan. Selain itu, penting juga untuk selalu memperbarui informasi tentang potensi penipuan di WhatsApp dari sumber yang terpercaya agar dapat mengidentifikasi dan menghindari modus penipuan baru yang muncul.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved