Sumber foto: Goggle

Terlanjur Jadi Harapan Kasus Vina Cirebon, Pengakuan Suroto Malah Janggal Diwawancarai Dedi Mulyadi

Tanggal: 11 Jun 2024 08:41 wib.
Kasus Vina Cirebon, yang telah menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat, kini semakin menjadi sorotan setelah pengakuan Suroto, seorang saksi yang pertama kali menolong Vina Dewi alias Vina Cirebon dan kekasihnya, Muhammad Rizky Rudiana alias Eki. Pengakuan Suroto ini diharapkan dapat menjadi pencerahan dalam menyelesaikan misteri di balik kasus Vina Cirebon.

Suroto, yang menjadi harapan baru dalam mengungkapkan kebenaran di balik kasus Vina Cirebon, mengungkapkan beberapa kejanggalan dan inkonsistensi dalam kesaksiannya ketika diwawancarai oleh mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Video wawancara ini diunggah ke kanal YouTube Dedi Mulyadi dengan tujuan untuk menyoroti inkonsistensi keterangan Suroto sehubungan dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan wawancaranya dengan stasiun TV.

Salah satu kejanggalan dalam kesaksian Suroto terkait saat pertama kali menolong Vina adalah adanya perbedaan antara keterangan yang ia ungkapkan kepada Dedi Mulyadi dengan apa yang tertera dalam BAP. Misalnya, Suroto mengungkapkan bahwa setelah menerima laporan dari warga terkait kecelakaan, ia pergi sendirian mengendarai motor untuk mengecek lokasi kejadian, diikuti oleh dua anggota kepolisian yang menyusul dengan mobil. Namun, dalam BAP, terdapat keterangan bahwa Suroto sedang duduk di Polsek Talun, sebagai mandor polisi yang tinggal dekat Polsek Talun dan biasa membantu kerja polisi, serta menerima informasi dari warga bahwa di flyover jalan layang Desa Kecomberan terjadi kecelakaan.

Selain itu, terdapat perbedaan dalam kesaksian Suroto terkait dengan rintihan Vina. Suroto mengungkapkan bahwa saat menolong Vina, terdengar rintihan minta tolong dari Vina, namun dalam BAP, yang tercatat adalah Vina merintih dengan bunyi "Duh, aduh, aduh."

Tidak hanya itu, Suroto juga memberikan keterangan terkait kondisi korban. Ia mengungkapkan bahwa wajah kedua korban mengalami luka lebam, bengkak, serta kaki dan tangan patah seakan-akan dianiaya. Namun, foto korban di rumah sakit tidak menunjukkan adanya luka lebam dan penganiayaan, hanya terdapat darah akibat benturan benda tumpul, yang mungkin disebabkan oleh benturan dengan aspal.

Keterangan lain yang menjadi sorotan adalah terkait dengan pengantar korban ke rumah sakit. Suroto mengungkapkan bahwa ia tidak mengantar kedua korban ke rumah sakit karena mereka dibawa oleh mobil ranger polisi, namun dalam kesaksiannya di salah satu televisi swasta, Suroto menyatakan bahwa ia mendampingi korban hingga ke rumah sakit.

Perbedaan keterangan yang disampaikan oleh Suroto ini menjadi fokus utama dalam penyelesaian kasus Vina Cirebon. Mantan Kabareskrim Polri Komjen (purn) Susno Duadji memandang bahwa kesaksian Suroto memiliki bobot yang kuat dan meyakinkan, jika benar adanya. Hal ini karena kesaksiannya didukung oleh dua anggota Polri dan petugas atau perawat/bidan di rumah sakit. Susno Duadji berharap bahwa jika kesaksian Suroto ini benar, maka penyelesaian kasus ini akan berbalik 180 derajat, dan hal ini akan berdampak pada 8 terpidana yang sudah disidangkan dan sudah mendapat vonis.

Sementara itu, Dedi Mulyadi juga memberikan perhatian khusus terhadap inkonsistensi kesaksian Suroto. Dengan langkah mewawancarai Suroto dan membandingkan kesaksiannya dengan BAP serta wawancaranya dengan stasiun TV, Dedi Mulyadi berusaha mengungkap kebenaran di balik kasus Vina Cirebon. Potensi adanya rekayasa kejadian yang diungkap oleh Dedi Mulyadi melalui wawancara dengan Suroto menjadi sebuah langkah kritis dalam menyelesaikan kasus ini.

Masyarakat pun menjadi semakin antusias dalam menunggu penyelesaian kasus Vina Cirebon yang kian kompleks dengan munculnya kesaksian dari Suroto. Harapan besar pun terletak pada hasil penyelidikan lebih lanjut terkait kebenaran dari kesaksian Suroto dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi jalannya perkara kasus Vina Cirebon. Selain itu, adanya upaya dari pihak berwenang untuk memeriksa kembali keterangan-keterangan yang ada sebelumnya, seperti kesaksian dari anggota Polri dan petugas rumah sakit, menjadi sebuah langkah krusial dalam mengungkap kebenaran di balik kasus ini.

Dari kontroversi dan kejanggalan yang muncul dari kesaksian Suroto ini, penting bagi pihak terkait, termasuk penyidik, pengacara, dan pihak berwenang lainnya, untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap kebenaran di balik kasus Vina Cirebon. Kesaksian Suroto menjadi sebuah titik terang yang memantik upaya-upaya yang lebih mendalam dalam mencari kebenaran. Selain itu, pemeriksaan ulang terhadap fakta-fakta yang ada menjadi sebuah hal yang mendesak untuk diprioritaskan dalam menyelesaikan kasus ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved