Sumber foto: iStock

Terbongkar! Pasar Narkoba Rp 4,7 Triliun Berkedok E-Commerce, Dioperasikan Lewat Dark Web

Tanggal: 23 Jun 2025 11:50 wib.
Sebuah situs e-commerce dengan nama Archetyp Market ternyata bukan sekadar toko online biasa. Selama bertahun-tahun, platform ini diam-diam berfungsi sebagai pusat peredaran narkoba skala global. Menggunakan wajah layaknya e-commerce pada umumnya, situs ini berhasil mengelabui publik dan aparat, hingga akhirnya terungkap bahwa transaksi ilegal yang berlangsung di dalamnya mencapai nilai fantastis: USD 289 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun.

Pengungkapan jaringan narkoba ini dilakukan melalui operasi gabungan internasional bertajuk Deep Sentinel. Operasi ini dipimpin oleh kepolisian Jerman, dengan dukungan dari aparat Belanda, Rumania, Spanyol, Swedia, serta Europol—lembaga penegakan hukum Uni Eropa.


Pasar Gelap Bertopeng E-Commerce

Didirikan sejak Mei 2020, Archetyp Market telah lama menjadi tempat bertransaksi narkotika yang tak terdeteksi oleh publik luas. Platform ini tidak seperti situs pasar gelap biasa di internet terbuka. Ia beroperasi secara anonim di dark web, memanfaatkan mata uang kripto Monero untuk menyamarkan aktivitas keuangan dan melindungi identitas penggunanya.

Menurut penyelidikan, lebih dari 3.200 vendor terdaftar sebagai penjual di platform tersebut, sementara jumlah pengguna aktif melebihi 17 ribu akun. Barang-barang yang dijajakan di situs ini bukanlah produk legal, melainkan narkoba dari berbagai jenis, mulai dari kokain, ganja, heroin, hingga opioid sintetis dan MDMA.


Skema Canggih dan Terorganisir

Modus operandi yang dijalankan Archetyp Market sangat rapi dan sistematis. Semua transaksi dilakukan dengan enkripsi tingkat tinggi, memanfaatkan Monero—mata uang kripto yang dikenal sangat privat—untuk menyulitkan pelacakan transaksi oleh otoritas.

Selama hampir lima tahun beroperasi, Archetyp berhasil menjelma menjadi salah satu pasar narkoba digital terbesar di dunia, menjadi tempat bertemunya pemasok dan pengguna dari berbagai negara. Situs ini bahkan sempat disebut sebagai salah satu pasar narkoba terlama yang eksis di jaringan gelap.


Penangkapan Penting dan Penyitaan Besar

Operasi Deep Sentinel akhirnya berhasil menyeret beberapa tokoh kunci di balik platform tersebut ke meja hukum. Salah satu yang ditangkap adalah warga Jerman berusia 30 tahun yang diyakini sebagai administrator utama situs, dan ditangkap di Barcelona, Spanyol.

Selain itu, enam penjual utama (top vendors) dan seorang moderator juga diamankan dari Jerman dan Swedia. Mereka diyakini memiliki peran besar dalam memastikan kelangsungan distribusi barang haram di dalam platform.

Dari penggerebekan yang dilakukan, aparat berhasil menyita:



47 unit smartphone


25 perangkat komputer


Sejumlah besar narkotika


Aset senilai €7,8 juta (sekitar Rp 147 miliar) dalam bentuk uang tunai dan aset digital



Lebih lanjut, aparat di Belanda disebut telah menghancurkan seluruh infrastruktur server dari Archetyp Market, membuat situs tersebut tidak lagi bisa diakses dan benar-benar dilumpuhkan.


Dampak Signifikan Terhadap Jaringan Narkoba Global

Menurut Jean-Philippe Lecouffe, Wakil Direktur Eksekutif Operasional Europol, tindakan ini menjadi langkah penting dalam perang melawan narkoba digital. Ia menyebutkan bahwa Archetyp Market bukan sekadar situs, melainkan salah satu jalur utama peredaran narkotika berbahaya di seluruh dunia.

“Dengan operasi ini, kami telah berhasil memutus rantai distribusi utama dari sejumlah zat mematikan yang menyebar secara global melalui dunia maya,” ujarnya.

Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada pengguna dan penjual aktif di Archetyp, tapi juga memberikan sinyal keras kepada pelaku pasar gelap lainnya bahwa penegak hukum internasional tidak tinggal diam.


Ancaman Narkoba di Era Digital

Kasus Archetyp Market memperlihatkan bagaimana teknologi bisa disalahgunakan untuk kejahatan besar. Dengan menyaru sebagai platform e-commerce biasa dan memanfaatkan kripto sebagai metode pembayaran, para pelaku mampu menjalankan operasi besar secara senyap dan nyaris tanpa jejak.

Ini juga menunjukkan bahwa ekosistem dark web masih menjadi ladang subur bagi kejahatan terorganisir, terutama peredaran narkotika. Penangkapan seperti ini perlu terus dilakukan secara konsisten, dan menjadi pengingat penting bahwa perang melawan narkoba kini tidak hanya terjadi di jalanan, tetapi juga di balik layar komputer.


Harapan dan Tindakan Selanjutnya

Langkah yang diambil oleh Europol dan negara-negara terkait dalam membongkar Archetyp Market menunjukkan betapa pentingnya kerja sama internasional dalam memberantas kejahatan lintas negara.

Ke depan, dibutuhkan sistem pengawasan yang lebih canggih, serta edukasi publik mengenai bahaya narkoba yang kini tak lagi hanya hadir secara fisik, tetapi juga digital. Di sisi lain, penggunaan kripto sebagai sarana transaksi ilegal juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari regulator global.

Meskipun Archetyp Market telah berhasil ditutup, ancaman serupa bisa kembali muncul dengan nama dan bentuk berbeda. Oleh karena itu, peningkatan teknologi forensik digital dan investigasi siber mutlak diperlukan untuk mengimbangi kecanggihan pelaku kejahatan dunia maya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved